Nenek yang membelikannya tanpa sepengetahuanku. Sembunyi-sembunyi karena ia tahu aku tak suka dan akan melarang jika ketahuan. Chocolate cake yg berlabel 85'C terhidang di meja setelah selesai makan malam. Tak ada kado, tak ada orang lain, hanya kami berlima seisi rumah. Akh! Ulang tahun, kenapa kau harus datang membawa jatah umurku? Kenapa harus ada tart? Â [caption id="attachment_292820" align="aligncenter" width="300" caption="Hanya ini tart yang tersisa, benar-benar sekerat!"][/caption] Saat tinggal sekerat ku teringat Pak David yang memberi kado cerpen. Yah, walau tinggal suap terakhir, ku sisihkan terlebih dahulu untuk difoto, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, ya Pak... Salam teruntuk semunya ^_^ dari yang sedang dan sudah ultah [caption id="attachment_292830" align="aligncenter" width="300" caption="Happy Birthday to ME!! :-D"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H