Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Seru Berkunjung ke Badan Narkotika Nasional

8 Maret 2014   20:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1394076926140898940

[caption id="attachment_296946" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"][/caption]

Salut dan angkat topi kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berkantor di Jalan MT. Haryono, Cawang Jakarta Timur. Sangat terlihat begitu gesit dan loyal bagaimana kinerja mereka dalam memberantas narkoba di muka bumi Indonesia.

Demi mencanangkan Tahun 2014 Indonesia Bebas Narkoba, BNN membuat program Menulis Sepuluh Ribu Halaman Gerakan Anti Narkoba. Even ini terselenggara berkat kerja sama antara BNN dan Blogger Reporter Indonesia (BRID) untuk terus mengkampanyekan Indonesia Anti Narkoba salah satunya melalui tulisan.

Belum menginjak satu bulan, proyek menulis ini sudah menghasilkan sekitar 70 tulisan (kurang lebih sekitar 210 halaman) baik berupa reportase, opini maupun fiksi dengan tema yang telah ditentukan yaitu pengguna narkoba lebih baik direhabilitasi dari pada dipenjara, demi suksesnya visi dan misi Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015.

Jumat 7 Maret 2014 beberapa blogger yang tergabung dalam Blogger Reporter ada jadwal berkunjung ke Kantor BNN. Kunjungan ini pada awalnya akan diadakan hari Kamis, sehari sebelumnya. Namun dikarenakan Ibu Retno, salah satu petugas di BNN yang akan kami temui masih berada di luar kota, maka  acara diundur satu hari.

Meski kesiangan karena kendala angkutan umum dari daerah, saya diterima Pak Drs.Gun Gun Siswadi M.Si selaku Direktur Diseminasi Informasi BNN dan Ibu Retno dari bagian media BNN di ruang kerja Pak Gun Gun di lantai tiga dengan ramah dan santun. Ternyata telah hadir lebih dulu Bapak Thamrin Dahlan, Pak Sayuti, Pak Nur Terbit, Mba Dewi, Ibu Rohkmah, Mba Ia Alginat, Mas Rosid dan Mas Choirul Huda. Tidak lama kemudian menyusul datang Mba Ani Bertha.

Dalam pertemuan itu kembali dibahas soal proyek menulis Sepuluh Ribu Halaman Anti Narkoba-nya BNN, termasuk saran serta kritik terhadap tulisan yang masuk. Salah satunya menyoroti karya blogger yang menulis dengan hasil copy paste. Hasil tulisan berupa karya fiksi dari blogger pun turut didiskusikan. Menurut rencana akan dipertajam atau dipertimbangkan lagi, khususnya berkaitan dengan key words, tema dan pesan moral tulisan terhadap program BNN kampanye anti narkoba.

Pak Gun Gun menegaskan bahwa perlunya sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai gerakan anti narkoba yang dicanangkan BNN. Masih banyak yang belum mendapat informasi jika ada gerakan pengguna narkoba lebih baik direhabilitasi dengan gratis, dari pada dipenjara.

“Jadi masih banyak warga yang belum mengetahui bagaimana sebaiknya jika ada sanak keluarga yang menggunakan narkoba. Mereka masih ketakutan untuk melapor karena berpikiran ujungnya akan dipenjara. Padahal program terbaru kita (BNN) sekarang ini kan para pengguna itu akan direhabilitasi supaya sembuh.” Jelasnya.

“Justru bagi orang tua yang mempunyai anak dan mengetahui kalau anaknya jadi pengguna narkoba dan tidak segera melapor kepada IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) itu yang akan kena denda hukuman selama enam bulan.” Tambah Pak Gun Gun.

Adapun tujuan penyelamatan pengguna narkoba ialah untuk menurunkan prevalensi pengguna narkoba melalui rehabilitasi secara sukarela dengan mendorong para pengguna narkoba dan para keluarganya untuk melaporkan diri ke IPWL terdekat untuk dilakukan asesment dengan biaya ditanggung oleh Kementrian Kesehatan.

Selain itu juga bertujuan menurunkan prevalensi pengguna narkona secara wajib dengan mendorong aparat penegak hukum untuk lebih berorientasi pada penghukuman yang bersifat rehabilitasi (maatregal).

Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan para blogger juga diharapkan bisa menumbuhkembangkan kesadaran seluruh komponen masyarakat tentang upaya pentingnya rehabilitasi dalam rangka menurunkan prevalensi pengguna narkoba tanpa hak dan melawan hukum.

Kami para blogger yang hadir, juga membahas rencana liputan atau kunjungan ke depannya yang berkaitan dengan kampanye anti narkoba, seperti melihat secara langsung ke lokasi IPWL, benerncana mengunjungi tempat rehabilitasi di Lido, dan datang ke acara yang berkaitan dengan kampanye anti narkoba sebagai penambah referensi informasi tulisan.

Karena waktu hampir mepet untuk kaum pria melakukan ibadah shalat jumat, maka diskusi pembahasan secara garis besar tentang kerjasama BNN dan blogger pun dicukupkan. Turun dari lantai tiga ke halaman parkir, kami berfoto bersama di depan Gedung BNN.

Tidak lupa kami mengunjungi perpustakaan BNN yang koleksi buku serta majalahnya top abis! Majalah Sinar BNN berisi informasi seputar narkoba dan kegiatan BNN sangat lengkap tertata rapi di rak pajangan. Lokasinya juga keren, sudah terkoneksi dengan komputer dan internet. Nyaman bagi siapa saja yang hendak mencari informasi berkaitan seputar narkoba dan kegiatan-kegiatan BNN.

Menuju ruang perpustakaan, kami melewati Ruang Tahanan Bareskrim Polri. Sempat jadi bahan guyonan para blogger bahwa beruntung kami bisa memasuki perkantoran BNN dengan catatan positif, dalam arti mampir ke BNN bukan karena sebagai pengguna narkoba atau kasus kriminal lainnya. Justru sebagai relawan untuk mensosialisasikan Tahun 2015 Indonesia Bebas Narkoba.

Siapa saja boleh berkunjung ke Perpustakaan BNN untuk membaca dan menambah informasi. Sayangnya semua buku maupun majalah yang tersedia hanya untuk dibaca di dalam ruangan perpustakaan saja. Tidak bisa dipinjam, apalagi dibawa pulang.

Solusinya, bagi yang memerlukan informasi atau data, pengunjung bisa memfotokopi bagian dari buku dan atau majalah yang diperlukan tersebut.

Saya sendiri merasa perlu beberapa informasi yang kedepannya bisa dijadikan referensi, maka saya menyiasatinya dengan memfoto bagian-bagian yang dirasa penting itu. (ol)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun