Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelatihan KDEI Menjaring Agency (Nakal) TKI Taiwan

9 Desember 2010   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agency, lagi-lagi agency dan agency... Ada BMI yang bekerja di luar job, itu karena agency yang menghalalkan dan mengurusnya. Ada BMI yang gajinya tidak dibayarkan, karena agency pula yang menahan uangnya. Biaya paspor kembali membengkak juga karena agency yang meminta ongkos lebih sebagai biaya tambahan.... capek dech! Begitu mungkin pikiran para pejabat perwakilan pemerintah indonesia di Taiwan saat hari-hari hanya pengaduan dan pengaduan yang diakibatkan oleh agnecy yang diterimanya. Ya, seperti kita tahu agency memang menjadi mata rantai utama dalam hubungan antara BMI dengan majikan. Sayangnya, rata-rata agency yang seharusnya menjadi pihak menengah bukannya membantu menyelesaikan masalah, justru kebanyakan malah memenangkan pihak majikan. Sekecil apapun kesalahan dan permasalahannya BMI selalu menjadi pihak yang terpojokkan. Mungkin karena banyaknya kejadian seperti itu maka KDEI (kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) sebagai perwakilan Indonesia di Taiwan mengadakan acara Pelatihan Pelaporan Agency Nakal selama sehari penuh pada hari Selasa, 23 November lalu bertempat di Hotel Cosmos, Taipei. Acara yang diselenggarakan pertama kali di Taiwan ini mendatangkan pembicara Dr. Syamsul Bahri Tanere MA beserta Dra. Rini Kanidiar Psi dan Basinon SE MSi yang secara langsung didatangkan dari Indonesia untuk memberikan penyuluhan kepada sekitar lima puluh orang pekerja pemerjemah agency dari berbagai agency di Taiwan baik dari sektor formal maupun informal. [caption id="attachment_79194" align="aligncenter" width="300" caption="suasana pelatihan penerjemah agency, Hotel Cosmos"][/caption] Dalam kesempatan tersebut, Kabid Imigrasi dan Tenaga Kerja Ramli HS menyatakan untuk tidak ragu-ragu melaporkan jika menemui agency yang nakal disertai bukti nyata dan kuat kepada KDEI. "Kita tidak akan segan untuk mem-black list agency yang nakal," katanya. Hem.... benarkah seperti itu Pak? Kok saya rada menyangsikan juga nih. Karena sudah beberapa minggu ini saya mengadukan agency nakal tapi belum ada tanggapan juga tuh. BMI masih dipekerjakan di luar job, dan pergantian majikan yang seharusnya tidak dipungut biaya, dikatakan agency kepada BMI harus membayar pula, bukankah itu termasuk agency nakal? Kok tidak/belum ditindak juga ya ...? Yah, tidak enak juga terus-terusan membicarakan para pejabat perwakilan pemerintah Indonesia, padahal pasti mereka juga sudah setengah mati mengabdikan jiwa dan raganya demi menjalankan tugas yang diembannya. Benar tidaknya seperti itu ya kembali kepada pejabat yang bersangkutan.... :-) [caption id="attachment_79195" align="aligncenter" width="300" caption="pejabat KDEI, pembicara serta peserta berfoto bersama"]

1291878163839336020
1291878163839336020
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun