Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Kopi dan Fakta Uniknya

11 Mei 2015   22:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengintip Fakta Unik Tentang Kopi/sumber

[caption id="" align="aligncenter" width="522" caption="Mengintip Fakta Unik Tentang Kopi/sumber"][/caption]

Mengintip Kopi dan Fakta Uniknya

Meminum kopi bagi sebagian orang atau daerah sudah menjadi gaya hidup bahkan tradisi. Tidak di kampung tidak di kota, orang minum kopi sudah membudaya. Karenanya banyak bermunculan para penjual kopi, mulai dari pedagang asongan, dagang kopi menggunakan sepeda, kedai dan atau warung kopi, sampai kafe modern bergaya ala luar negeri. Aneka rupa cara dan penyajian disuguhkan demi menarik pelanggan. Namun intinya ya sama-sama meluangkan waktu mengkonsumsi minuman berkafein untuk memanjakan diri.

Tidak hanya di dunia nyata, dunia maya pun diramaikan oleh dunia perkopian. Banyak situs atau blog yang mengulas tuntas tentang kopi dan kaitannya. Tidak perlu keluar atau mengganggu aktivitas, cukup dengan membuka smartphone pencinta kopi sudah bisa menjelajah ke berbagai pelosok daerah untuk lebih banyak tahu tentang kebiasaan minum kopi dan aneka macam kisah tentang kopi. Maraknya penulis atau kontributor blog tempat bertemunya para penikmat dan pencinta kopi, menandakan prospek usaha seputar kopi cukup menjanjikan.

Kini siapa saja boleh berbagi ilmu, wawasan serta pengalaman seputar minum kopi dan kaitannya. Cukup memanjakan dan mempermudah kita untuk menambah wawasan seputar kopi.

Berikut beberapa cerita unik seputar kopi di tanah air:

1. Mandi Kopi di Blawan

Jangan membayangkan bahwa kita mandi dengan air kopi layaknya mandi susu, karena mandi kopi di Blawan ini sebenarnya istilah untuk orang yang ngopi di pendopo dan atau di kolam air panas sambil meminum kopi yang dibeli dari warung setempat.

Blawan terkenal sebagai lokasi perkebunan. Bukan hanya perkebunan kopi dengan brandnya Java Coffee Blawan, tapi ada juga kebun jeruk dan strawberry. Sebagian warga menanam sayuran. Yang unik dan cukup mengherankan, di Blawan ini penduduk asli Blawan tidak bisa menikmati kopi berkualitas tersebut. Kenapa? Karena dilarang oleh pihak PTPN XII! Pendudukmencicipi kopi mahal tersebut harus sembunyi-sembunyi. Kecuali warga yang bekerja di pabrik kopi, setiap bulan mendapat jatah.

2. Bibir Cangkir “sariawan” di Paniai

Ini kisah unik dari pedalaman Paniai, Papua. Di Paniai banyak ditemui cangkir kopi yang terkena “sariawan”. Maksud sariawan di sini berarti pecah-pecah. Dalam artian banyak bibir cangkir kopi yang pinggirnya pecah. Katanya bibir cangkir itu pecah karena warga Paniai mengikuti kebiasaan orang-orang Belanda jaman dulu yang suka mendentingkan sendok di bibir cangkir. Bedanya orang Paniai "memukulkan" sendok di bibir cangkirnya sepenuh hati dan tenaga, makanya banyak yang pecah, hahaha... oya, kopi di Paniai yang sangat terkenal adalah kopi Moanemani.

3. Ngelelet dan Mengganti Gagang Cangkir di Lasem

Tidak memiliki kebun kopi bukan berarti Lasem sepi dari kehidupan seputar kopi. Lasem yang terkenal dengan sentra batik di pesisir utara Jawa Tengah ini justru telah berhasil mengawinkan budaya batik dengan ramuan ampas kopi menjadi sebuah tradisi ngelelet.

Kopi Lelet menjadi ciri khas para peminum kopi sekaligus pencinta seni, khususnya seni lukis batik. Ampas kopi digunakan sebagai tinta melukis atau membatik. Bukan di atas kanvas, melainkan di atas rokok! Biasanya rokok jenis mild yang mudah dilukis karena kertasnya bertekstur halus, membuat ampas kopi lelet cepat menempel. Bagaimana rasa rokok yang sudah dilelet? Katanya sih sedap. Aroma kopi terasa kuat terhisap meski agak berat menghisapnya.

Keunikan lainnya seputar kopi di Lasem, adalah banyak ditemukannya gagang cangkir kopi di beberapa warung kopi di Lasem yang sengaja dipatahkan. Konon katanya itu supaya pemilik warung kopi mudah saat mencucinya. Gagang cangkir itu kemudian ada yang diganti dengan seng. Unik ya...

[caption id="attachment_365474" align="aligncenter" width="300" caption="Melelet. Dok. Farchan Noor Rachman diambil dari minumkopi.com"]

14313583012074002418
14313583012074002418
[/caption]

4. Kopi Samarinda, antara ada dan tiada?

Nama kopi di tanah air biasanya ditandai dengan nama daerah asal kopi itu berada, seperti kopi Sidikalang, kopi Gayo, kopi Mandailing, kopi Kotamobagu, kopi Wamena, dan sebagainya. Tapi kenapa tidak ada kopi Samarinda? Padahal di Samarinda juga terdapat perkebunan kopi yang mencapai hampir 200 ha, lho! Berdasarkan data dari Departemen Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan, kopi yang dihasilkan dari kota Samarinda pada tahun 2006 sebanyak 33 ton; 2008 meningkat 204 ton.

Ironisnya salah satu pemilik kedai kopi yang termasuk sudah karuhun di Samarinda justru mengaku mendapat pasokan biji kopi dari Surabaya. Kenapa dan kemana kopi Samarindanya? Ternyata menurut Ko Abun pemilik kedai kopi tersebut, kopi Samarinda sudah banyak dicampur dan tidak bersih. Sebelum meracik Ko Abun harus meluangkan waktu banyak untuk membersihkan biji-biji kopi Samarinda. Karenanya ia lalu memilih kopi dari daerah lain untuk diracik dan dijual di kedainya.

Meski begitu Kok Abun masih bercita-cita ingin mendirikan warung kopi modern di Samarinda. Semoga Ko Abun bisa mengembangkan kopi spesialis yang bisa mengangkat kopi lokal Samarinda. Siapa tahu kemudian dia mendapat julukan The Real and New Legend of Samarinda Coffee.

5.Ngopi bikin deg-degan

Padahal kopi berpengaruh positif bila dikonsumsi dengan cara yang tepat.Selain mengurangi rasa kantuk, daya konsentrasi juga meningkat. Memperbaiki sistem pencernaan, memperlancar air seni dan sumber nutrisi tubuh. Jika kafein melewati ambang batas tubuh, baru biasanya menyebabkan jantung berdebar, nyeri lambung, tekanan darah naik, dan sulit tidur.

Lalu bagaimana cara supaya kita bisa mengkonsumsi kopi dengan tepat? Ternyata hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya berat tubuh, usia, jenis kelamin, jumlah dan frekuensi peminumnya, demikian dikutip dari buku Kopi, Seduhan dan Kesehatan karya Sri Mulato dan Edy Suharyanto.

Semakin bertambah usia semakin toleran penerimaan tubuh terhadap asupan kafein. Ambang batas laki-laki juga lebih besar daripada perempuan. Dengan mengatur takaran kopi yang masuk ke dalam tubuh, peringatan dampak negatif dari minum kopi pun bisa dikurangi.

6. Ngopi pahit kok kadar gula naik?

Di lidah orang Indonesia, rasa kopi identik denganrasa pahit. Padahal biji kopi mampu menghadirkan aneka rasa lho, seperti manis, dan rasa buah. Pernah lihat ada orang yang menikmati kopi dengan ceria meski tanpa gula?

Jika kopi terasa pahit itu disebabkan karena beberapa faktor. Misalnya pemilihan biji yang asal asalan, proses sangrai yang asal asalan, asal hitam padahal kemungkinan kopi itu gosong. Bisa jadi bagian luar matang tapi bagian dalam biji kopinya belum. Jika sudah demikian, kopi terasa pahit, orang pun cenderung menambahkan banyak gula. Tidak sadar kadar gula bisa meningkat.

7. Kopi dan roti mantan walikota.

Di Palu, Sulawesi Tengah ada istilah roti Lamadjido sebagai cemilan teman ngopi. Tahukah kalau Lamadjido diambil dari nama mantan walikota Palu, Rully Lamadjido? Istilah itu berawal dari seorang pelanggan warung kopi yang tiada lain adalah mantan Walikota Palu, Rully Lamadjido. Rully sering memesan dibuatkan roti bakar yang dicampur telur kocok jika ngopi. Akhirnya menu roti itu tenar dengan sebutan Roti Lamadjido.

A Weng, pemilik warung kopi tersebut dengan bangga menjelaskan tidak hanya mantan walikota yang sering datang ke kedai kopinya, tapi ada juga artis dan musisi terkenal sebagai pelanggannya.

8. Minum kopi kok ditumpahkan?

Ini kebiasaan para pekerja tukang gali tanah yang saya lihat di daerahku. Mungkin juga dilakukan oleh pekerja di tempat lain. Saat majikan menghidangkan air kopi, tukang gali tanah itu cepat—cepat menumpahkan sebagian air kopi dari gelas ke piring kecil sebagai tatakan (alas)nya. Katanya, itu dilakukan supaya kopi cepat dingin dan ia bisa dengan segera menyeruputnya langsung dari tatakan, bukan dari gelas.

[caption id="attachment_365472" align="aligncenter" width="504" caption="Kopi Hitam. Sumber siqoh.biz"]

14313571441707565792
14313571441707565792
[/caption]

Ada fakta unik atau belum banyak diketahui orang di tempatmu terkait budaya minum kopi? Yuk dishare dan mari kita perkaya khazanah perkopian tanah air

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun