Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dewa Klasik Alexander, House of Mercy dan TKI Taiwan

30 Oktober 2010   04:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kompasianer Dewa Klasik Alexander (21) menyerahkan tanda ucapan terima kasih kepada TKI Taiwan yang sudah menyisihkan rizkinya untuk HOME, wadah penampung dan pendidik anak-anak putus sekolah yang didirikan sekaligus diketuainya pada tanggal 19 September lalu di Jakarta Utara.   [caption id="attachment_308059" align="aligncenter" width="300" caption="HOME and IndosuarA News"][/caption]   Kompasianer mana yang tak tahu Dewa Klasik Alexander? Kalau ada, maka kalah telak oleh TKI di Taiwan. Baru-baru ini Ismania (sebutan untuk pembaca media cetak IndosuarA; yang mana mayoritas terdiri dari TKI) telah "mengenal dekat" sosok pemuda ganteng dan luar biasa ini. Pun sebaliknya Dewa dengan resmi telah mengucapkan banyak terimakasih kepada BMI (Buruh Migran Indonesia) atau biasa disebut TKI Taiwan yang telah berpartisipasi untuk bersama-sama mencerdaskan anak bangsa dalam bentuk donasi yang disalurkan kepada IndosuarA lewat program Indosuara Peduli melalui sebuah piagam yang diserahkannya langsung kepada IndosuarA. Pemuda yang tenar di Kompasiana dan tulisannya selalu dibaca ribuan orang ini ternyata punya kepedulian sesama yang sangat luar biasa. Lewat HOME (House of Mercy) sebuah wadah yang berdiri untuk menjangkau, melayani, mendidik, membidik, memanusiakan dan mendeligasikan generasi muda dan mereka yang masih berusia dini, yang hidup dalam garis kemiskinan dan tinggal di daerah kumuh serta menjadi solusi bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.   [caption id="attachment_308057" align="alignleft" width="300" caption="IndosuarA Peduli bersama sebagian anak didik Home dan staff pengajar"][/caption]  Tempat kumuh dan miskin merupakan lahan subur lahirnya anak jalanan, pengamen, preman, pengangguran dan tindak kriminal. Di bawah pimpinan Dewa, bersama segenap staff pengajarnya HOME berinisiatif memberantas generasi muda buta huruf. Langkah Dewa bersama rekannya dimulai dengan mengajarkan mereka membaca dan menulis serta mengadakan les bagi anak usia balita dan sekolah.     HOME yang berdiri 14 Februari 2009 pada awalnya membawa misi yang didaptkan Dewa melalui kegiatan "Love and Care Outreach". Setiap staff pekerja yang terlibat dalam pendidikan di HOME tidak bergaji alias sukarela. Selanjutnya visi dan misi HOME adalah untuk memberi rumah dan keluarga bagi generasi muda. HOME terletak di perkampungan nelayan Cilincing Jakarta Utara. Daerah ini banyak anak kecil, remaja maupun pemuda yang putus sekolah dan menganggur yang diakibatkan pemasukkan keluarga minim, kemiskinan, dan sebagainya. Lalu bagaimana HOME mendapatkan biaya untuk segala keperluan anak-anak yang jumlahnya sekarang mencapai 500 anak? Semua biaya berasal dari pekerja dan donatur yang tidak menentu. Ketika IndosuarA mengunjungi HOME berbincang dengan Dewa dan pengurus HOME lainnya mereka mengatakan banyak anak yang memerlukan bantuan. Banyak anak yang sudah hampir dinikahkan orang tuanya dan akhirnya tidak jadi karena mereka sekolah di HOME. Selain pendidikan, di HOME juga diajarkan keterampilan dan wiraswasta, agar kelak mereka paham, bahwa setelah mendapatkan pendidikan mereka juga harus bekerja dan berusaha.   Lalu apa hubungannya si ganteng Dewa, HOME dan TKI Taiwan? Seperti ucapan Dewa dalam tanda terima kasihnya atas nama HOME kepada teman-teman BMI di Taiwan yang ia tanda tangani tertanggal 19 September 2010 di Jakarta, HOME mengucapkan terimakasih kepada TKI Taiwan atas keikhlasannya menyalurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, khususnya anak-anak didik HOME.   [caption id="attachment_308056" align="alignright" width="271" caption="Peichi Lin mewakili IndosuarA Peduli khusus terbang ke Cilincing Jakarta"][/caption] See, sharing and conecting di Kompasiana bukan sekedar tagline, tapi juga memang telah terbukti pada langkah yang nyata untuk tetap terus peduli dan berbagi.               Awalnya saya sendiri gak ngeh kalo Dewa ini Kompasianer juga, baru sadar setelah saya inget namanya dan membaca di dashboard saya saat log in di Kompasiana :-D Kompasianer yang belum tahu, keterangan Lebih lanjut tentang Program IndosuarA Peduli bisa dilihat disini :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun