"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah."
Para sahabat semuanya sangat geram mendengar perkataan Ukasyah. Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya.
Terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah. Beberapa batu terikat di perutnya, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar...
Kemudian Rasulullah berkata:Â "Wahai Ukasyah, segeralah dan jangan lah kamu berlebih-lebihan. Nanti Allah SWT akan murka padamu."
(Suami bercerita sampai bagian ini ia sudah sambil menangis. Beberapa anak santri perempuan juga saya lihat menutup wajahnya dengan ujung jilbab, menyeka air matanya)
Tapi Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah. Cambuk di tangannya ia buang jauh-jauh.
Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah seerat-eratnya nya sambil menangis sejadi-jadinya... Hikz!
Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukan ini, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. Karena engkau pernah mengatakan, "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya." Seumur hidupku aku bercita-cita dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."
Rasulullah dengan senyum berkata: "Wahai sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat ahli surga, maka lihatlah Ukasyah..."
Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah.
Tanpa sadar saya pun sudah menangis dengan sendirinya. Ikut terisak bersama tangisannya para santri. Kisah Rasulullah jelang wafatnya ini sungguh sangat menyentuh hati.