"Ini kisah berdasarkan Sirah Nabawiah yang sangat menyentuh. Pak Iwan saja selalu nangis kalau mendengar kisah ini. Semoga kalau sudah mendengar kisah ini kalian bisa meneladaninya."
Suami pun mulai menceritakan kisah Ukasyah. Semua santri diam menyimak.
Kisah Sahabat Ukasyah terjadi pada diri Rasulullah sebelum wafat. Saat itu Rasulullah sakit keras, keadaannya sangat lemah.
Pada suatu hari, Rasulullah memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Semuanya merasa rindu setelah lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah.
Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan Rasulullah yang menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah SWT. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan berhutang dengan manusia."
Semua Sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata, "Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah."
Rasulullah mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali. Tapi Sahabat tidak ada yang bicara.
Tiba-tiba berdiri seorang lelaki bernama Ukasyah, seorang sahabat yang sebelum masuk Islam ia adalah preman. Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah... Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa."