Empat hari pulang pergi antar jemput anak ikut pesantren kilat kaligrafi di daerah Nyalindung, dengan kontur jalan yang aduhai. Aduhai rusaknya, maksudnya. Bikin badan terasa remuk dan ngilu. Ditambah kondisi sedang menjalankan puasa, perjuangannya itu terasa banget...
Merasa biasa saja ketika berbuka dengan yang manis-manis, bahkan terkesan bosan, suami minta dibuatkan santapan untuk berbuka yang beda dan bikin badan terasa lebih segar.
Bingung dong, makanan apa coba yang anti-mainstream? Apalagi yang akan dimakan dalam keadaan perut kosong setelah seharian berpuasa. Salah-salah bisa bikin perut kesakitan.
Setelah bersemedi sekian waktu, akhirnya menemukan eumsig isanghan, (makanan aneh) namun tidak aneh-aneh banget sih, secara makanan yang terlintas dalam ide ini bahannya sudah sangat familiar dengan perut kita dan bisa kita temukan dalam menu kita setiap hari. Eumsig isanghan yang saya maksud ialah rujak cuka!
Ya, rujak cuka yang bikinnya sangat mudah, namun mantul bisa bikin mata melek sekaligus air liur mendadak muncul ini akhirnya jadi pilihan sajian untuk berbuka puasa yang akan saya hidangkan untuk suami.
Yuk kita bikin sendiri rujak cuka untuk berbuka puasa nanti. Jadi sesekali bikin ifthar tidak berbahan dasar yang manis-manis, melainkan asem pedas segar pun bolehlah, ya.
RUJAK CUKA
Bahan Kuah:
2 gelas air putih matang
50 gram gula pasir