Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Doa untuk Orang Telanjang

30 Juli 2015   07:05 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:05 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

Dunia tua ini sepertinya sudah tidak mampu menopang ajaran
Kebenaran yang selalu diagungkan hanya tersemat di lidah
Tidak disertai kekuatan jasmani untuk menjalankan
Berjalan sejajar tapi bertolak belakang

Dunia ini banyak dihuni badut, kini
Orang telanjang orang bertopeng orang busuk dan orang gila menjadi pengisi
Tidak hanya karena takdir saja yang membentuknya
Tapi cetakan iman, kadar berat keserakahan, kurangnya timbangan pengetahuan dan faktor x menambah daftar lahirnya.

Dunia ini sesenggukan pilu, meratapi nasib penghuninya.
Ego dan nafsu sudah membantu memutar balikan segala isi yang ada
Pada orang yang telanjang, pada orang yang bertopeng, juga orang busuk dan orang gila dunia berdoa
Oh alam... maafkanlah dan kasihani

Dunia dengan kerentaannya mengintip di balik pagi.
Ia mengerti masih ada sejumput semangat yang diantarkan mentari dan harapan
Kepada yang memilih tidak makan tetapi memenuhi kepalanya dengan segudang rapalan
Orang-orang telanjang tanpa sehelai benang berebutan mengumpulkan serpihan pengetahuan yang berceceran

Kepada orang yang menggenggam kosong, dilantunkan harapan
Kepad orang busuk ditaburkan wewangian
Kepada orang gila ditiupkan kesadaran
Semesta bernazar rata untuk kesadaran penghuni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun