Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi, Untung dan Pandangan Sial Seputar Imlek

1 Februari 2011   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi, Untung dan Pandangan Sial Seputar Tahun Baru Cina

Belakangan ini, saudari-saudari kita yang tengah bekerja di Taiwan khususnya sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) tengah disibukan dengan kegiatan bersih-bersih rumah. Selain itu mendadak pula banyak ornamen berwarna merah menghiasi rumah-rumah. Bagi yang tinggal dengan majikan yang masih mengagungkan anutan dan kepercayaan leluhurnya, memasak beraneka macam kuliner tradisional Cina pun jadi pekerjaan tambahan. Menyajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang shio yang berjumlah 12. Di Cina, hidanyan yang wajib adalah mi panjang umur (siu mi) dan arak. Semakin berkembang, hidangan pilihan semakin beragam. Biasanya masakan yang melambangkan kemakmuran, panjang umur, keselamatan dan kebahagian yang banyak disajikan

12970416891503243696
12970416891503243696
Kue-kue biasanya dibuat lebih manis diharapkan kehidupan di tahun mendatang lebih manis juga. Dihidangkan pula kue lapis, perlambang rezeki yang berlapis. Kue mangkuk dan kue keranjang wajib dihidangkan pada waktu sembahyangan. Disebut juga sebagai Nian Gao  atau dalam dialek Hokkian Tii Kwee , yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang, adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula , serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket . Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek. Disusun dengan kue mangkuk warna merah biasanya ditaruh paling atas. Mengandung simbol kehidupan manis yang menanjak dan mekar seperti kue mangkuk. Makanan yang dihindari dan tidak dihidangkan adalah bubur. Menurut mereka makanan ini melambangkan kemiskinan. Semua makanan yang siap saji di taruh di meja sembahyang, setelah selesai pay-pay (disajikan pada sesembahan) lalu makanan itu dimakan oleh semua anggota keluarga. Kok begitu? Ya, semua itu adalah tanda-tanda penyambutan tahun baru Imlek atau Sin Tjia, atau Chinese New Year yang beberapa saat lagi akan tiba. Di Indonesia, perayaan tahun baru Imlek sempat dilarang dirayakan di depan umum selama 33 tahun sejak tahun 1965. Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, segala hal yang berbau Tionghoa dilarang dalam Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Walaupun Inpres ini kemudian dicabut pada tahun 2000 di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, dan baru resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada 17 Februari 2002, namun mungkin ada yang masih asing dengan kebudayaan Tionghoa. Nah, berhubung saya sekarang sedang berada di Taiwan, menyaksikan dan berinteraksi dengan tradisi dan kebudayaan yang cukup kental  langsung dengan orang-orangnya, mungkin hal ini dapat dimanfaatkan untuk menambah sedikit pengetahuan tentang budaya Tionghoa, tentunya dalam topik sesuai judul: seputar tahun baru Imlek. Sebagaimana Umat Islam memiliki tahun Hijriyah, masyarakat Cina juga memiliki cara penanggalan yang berbeda dengan penanggalan Internasional. Kalender lunisolar Tionghoa menentukan tanggal Tahun Baru Cina. Kalender tersebut juga digunakan di negara-negara yang telah mengangkat atau dipengaruhi oleh budaya Han (terutama Korea, Jepang dan Vietnam.) Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Cina jatuh pada tanggal yang berbeda pada setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari Menurut Gan Ji, yaitu periode susunan pergantian tahun berdasarkan penanggalan Imlek, tahun 2011 ini adalah tahun kelinci emas. Dikabarkan, tahun ini akan banyak yang membeli lampion untuk menerangi rumah yang digunakan untuk mengundang kelinci emas agar singgah ke rumah. Kelinci emas muncul setelah terakhir kalinya lewat pada 6 Februari 1954, 60 tahun yang lalu. Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Cina biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin Dalam budaya tradisional Cina, lichun yaitu waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, terjadi sekitar 4 Februari. Untuk tahun baru imlek yang akan disambut tahun ini akan jatuh pada tanggal 2 Februari 2011. Tahun Kelinci? Ya. Tahun yang akan dijelang masuk pada perhitungan Tahun Kelinci. Mungkin Kompasianer sudah tahu bahwa masyarakat Tionghoa memiliki 12 shio hewan (tikus, sapi, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi) dan 5 unsur elemen, yaitu: kayu, api, bumi, logam dan air Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun. Sistem Yin dan Yang jarang digunakan orang dalam perhitungan. Masyarakat sebagian besar hanya menggunakan 12 shio dan 5 unsur shio pada tahun tersebut. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh tahun dari Tikus Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996 Tahun Kelinci Emas dipercaya sebagai tahun yang penuh dengan keberuntungan. Tentu saja bagi orang yang mau berusaha serta bangkit dari kegagalan sebelumnya. Namun, kabarnya banyak kejadian yang tidak terduga juga akan terjadi di tahun ini. Pada prinsipnya, kejadian baik atau buruk adalah hal yang wajar terjadi. Tergantung bagaimana kita melihat dan melakukan perbuatan sehari-hari kita, bukan begitu? Yang penting bagi Kompasianer lakukan semua hal yang kita jalani sebaik-baiknya diiringi semangat dan doa. Pernak pernik Imlek. Mei Hwa. Yang wajib disediakan diantaranya adalah bunga Mei Hwa. Bunga wajib pertanda memasuki tahun baru Cina. Terlihat di mall-mall atau pusat kota pohon Mei Hwa sering ditambahkan aksesoris seperti angpau kecil dan atau lampion kecil dari kertas. Pohon Mei Hwa dianggap sebagai lambang harapan, keuletan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Bunga ini sering juga dipajang di rumah, seolah merasakan suasana musim gugur menjelang Imlek. Uniknya, pohon ini mampu berkembang di sepanjang musim, dingin atau panas.
12970418711552205234
12970418711552205234

 

Angpau

Yang khas berbeda pada perayaan tahun baru imlek tentunya adalah pembagian amplop merah atau hong bao/ang pao (紅包)

 

12970420491236348983
12970420491236348983

Amplop merah ini diisi dengan sejumlah uang yang tidak tetap. Tergantung dari orang yang memberikan, namun biasanya berjumlah genap. Biasanya di Taiwan nominal paling kecil bernilai NT$200. Pemberian angpau berlaku untuk mereka yang masih belum menikah. Sedangkan yang telah menikah memberikan angpau kepada yang belum menikah. Tapi ada juga anak yang belum menikah memberi angpao kepada orangtua sebagai hormat dan baktinya.

Mercon

Mercon atau petasan (kembang api) dipercaya mampu menghalau makhluk jahat yang sering mengganggu ketentraman manusia. Meski dari tahun satu ke tahun lain mercon juga sering dinyalakan untuk menandakan perayaan yang akan tiba.

Tarian Singa

Tarian singa/barongsai (Lion Dance) adalah pertunjukan tarian yang penuh dengan kesenian dan menjadi simbol yang menakjubkan bagi masyarakat Cina. Dimainkan oleh dua orang pemain atau lebih (kepala dan ekor). Perlu pelatihan yang sangat lama untuk mempertunjukan kemahiran dalam tarian ini.

[caption id="attachment_88133" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. blog.taiwan-guide.org "]

1296575303727780637
1296575303727780637
[/caption] Tradisi Diharuskan... Membersihkan rumah Sebelum tahun baru tiba, semua dibersihkan. Pada malam tahun baru, semua sapu, dan alat kebersihan lainnya disimpan di tempat yang selamat. Beberapa kepercayaan juga menyebutkan, bahwa kegiatan menyapu ditabukan pada tahun baru, karena menyapu dipercaya akan menyapu keluar hoki (keberuntungan) untuk tahun yang baru. Menyapu dilarang pada hari tahun baru karena menurut kepercayaan masyarakat Cina, nasib baik akan tersapu bersama-sama sampah. Selepas tahun baru, lantai rumah disapu bermula dari pintu ke arah tengah rumah dan diletakkan di sudut ruangan. Sampah yang disapu itu tidak dibuang dulu hingga hari ke 5 perayaan. Tapi banyak juga teman-teman kita yang bekerja di sektor rumah tangga di Taiwan, mengaku majikannya sudah menyuruh bekerja menyapu dan ngepel seperti biasa pada hari ke dua tahun baru. Ambil yang baik buang yang jelek

Mercon atau petasan (kembang api) adalah satu cara untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tahun yang akan ditinggalkan, dan menyambut tahun yang datang. Pada tengah malam tahun baru, mereka yang masih mentaati tradisinya membuka semua pintu dan jendela, bermaksud membiarkan tahun yang lama pergi ;-)

Hutang sepatutnya sudah dilunasi pada momen tahun baru. Termasuk bagi pengusaha bisnis, hutang piutang harus menjadi prioritas untuk dilunasi. Sehingga pelaku bisnis dapat membuka lembaran baru di tahun yang baru.

Semua diharapkan dapat menjaga sikap dan perlakuannya. Dilarang berbicara kata-kata kotor yang akan mengundang sial dan pembawaan tidak baik. Anggota keluarga juga harus super berhati-hati agar tidak memecahkan satu piring pun, karena kecelakaan ini dipercaya dapat membawa masalah serius antar anggota keluarga dalam tahun yang akan datang ini. Merujuk kepada tahun yang lepas pun dilarang memandang ke belakang lagi pada hari tahun baru, karena mestilah memandang kemajuan (ke depan)

Dilarang menangis pada tahun baru, dipercaya diakhawatirkan akan menangis sepanjang tahun tersebut. Pada hari tahun baru juga, dilarang mencuci rambut, perlakuan ini dipercaya akan mengakibatkan orang tersebut membasuh pergi segala nasib baik.

Sangat disarankan mengenakan warna merah, memungkinkan pemakainya memperoleh masa depan yang terang. Termasuk angpau yang diberikan kepada anak-anak, saudara dekat dan orang yang belum menikah berwarna merah, untuk masa depan nya yang cerah.

Saat ini, tengoklah depan pintu rumah masyarakat keturunan Tionghoa. Apakah bagian atas dan kanan kiri pintu rumah mereka ditempel dengan kertas merah bertuliskan karakter Cina dalam warna hitam atau emas? Kertas merah tersebut disebut men-lian (門聯), ditempel dalam kertas merah karena merah dipercaya sebagai warna kebahagiaan yang membawa keberuntungan.

Biasanya, karakter Cina yang ditulis diatasnya merupakan kalimat yang berkaitan dengan doa keberuntungan ataupun yang berkaitan dengan musim semi (yang dipercaya sebagai lambang atas awalan yang baru dan harapan baru)

Legenda

Sepertinya, membicarakan tentang tradisi sudah banyak diketahui. Tentang penanggalan pun dirasa saya sendiri harus cukup waktu untuk memahami karena cukup rumit dan membingungkan. Kita beralih saja pada hal lain yang lebih menarik, seperti dongeng bagaimana asal-usul Tahun Baru Cina?

[caption id="attachment_88132" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. honeymoons.about.com"]

1296575199184908718
1296575199184908718
[/caption] Seperti perayaan-perayaan lain, tahun baru Imlek pun memiliki beberapa latar belakang, baik dari segi fiktif maupun penanggalan seperti yang dijabarkan di atas.

Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, ada yang menyebut dari bawah laut) yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri mereka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. Dipercaya bahwa melakukan hal itu Nián akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil panen.

Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nián lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nián takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu.

Mereka juga menggunakan kembang api (petasan) untuk menakuti Nián. Adat pengusiran Nián ini kemudian berkembang menjadi perayaan tahun baru. Guò nián (過年) yang berarti "menyambut tahun baru", secara harfiah berarti "mengusir Nián".

Sejak saat itu, Nián tidak pernah datang kembali ke desa. Nián pada akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nián kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu. (Versi Wikipedia)

Sebenarnya, walaupun dirayakan pada tanggal yang berbeda ataupun memiliki latar belakang yang berbeda, namun pada dasarnya semua perayaan tahun baru memiliki kebiasaan (tradisi) yang sama: membersihkan rumah secara besar-besaran, bersilaturahmi dengan sanak saudara, dan tak ketinggalan, meramaikan suasana dengan menghias rumah dalam suasana tahun baru atau menyaksikan pesta kembang api (petasan). Dan yang terakhir adalah yang selalu ditunggu-tunggu oleh para saudara-saudara kita yang bekerja di Taiwan, ialah amplop merah alias si ang pao tadi!

Oya, sebagai penutup dan juga sedikit tips untuk para ang-pao hunter, satu yang tidak boleh dilupakan dalam topik ini, ucapkan "Xin nian kuai le, gong xi fa cai" (新年快樂恭喜發財) jika bertemu amplop merah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun