Jurnal ini membahas dua perusahanan minyak besar yaitu shell dan exxon, yang memiliki masalah dengan pembuangan pelampung minyak bernama Brent Spar.
Brent Spar adalah sebuah lokasi pertambangan dan penyimpanan minyak milik perusahaan Shell and Exxon yang terletak di tengah laut Samudra Atlantik bagian utara. Keberadaan Brent Spar menjadi sebuah kontroversi takala media massa menyoroti lokasi itu sebagai tempat pembuangan pelampung berisi limbah industry.
Keputusan pihak Shell membuang limbah ke laut di anggap keputusan terbaik pada awalnya. Hal ini dikarenakan keputusan tersebut sudah mendapat restu dari John Major beserta jajaran pemerintahan inggris dan dianggap memenuhi syarat sebagai pilihan lingkungan praktis terbaik (BPEO). Namun semua itu berubah 180 derajat ketika para aktivis Greenpeace yang berbasis di Jerman menggencarkan kampanye penolakan penenggelaman limbah Brent Spar ke laut karena dianggap mencemari kehidupan laut. Oleh karena itu, mereka melakukan kerja sama dengan para politisi dan media untuk menampilkan gambar dan foto-foto yang mengkritik Shell bahkan pada akhirnya mereka menyemprotkan water cannon kea rah kapal milik Shell. Kementerian Lingkungan dan Agrikultur Jerman pun melakukan protes terhadap Shell tetapi mendapat penolakan dari pemerintah Inggris karena sudah melewati batas waktu yang ditentukan.
Pada awalnya sebelum mengambil keputusan untuk menenggelamkan tempat yang sudah tidak digunakan selama 5 tahun itu mereka telah melakukan pengkajian ada 30 kajian yang dihasilkan terkait dengan dampak lingkungan yang akan dihasilkan dari pembuangan atau penenggelaman itu. Ada beberapa pilihan tempan pembuangan, salah satunya di darat dan satu lagi di laut. Pilihan jatuh pada pembuangan ke laut karena dampak lingkungannya dianggap paling minim. Setelah keputusan itu matang, Shell meminta izin Departemen Perdagangan dan Industri Inggris (DTI). DTI menyetujuinya. Setelah itu DTI memberi tahu rencana Shell ke negara Eropa yang lain. Namun, tidak ada satupun negara Eropa yang meresponnya sampai tanggal di mana Shell akan meneggelamkan Brent Spar.
Sementara itu makin banyak negara Eropa yang mengutuk penenggelaman Brent Spar. Tak lama setelah itu, Greenpeace kembali menduduki Brent Spar. Kali ini mereka memiliki alasana ilmiah. Menurut mereka, di tempat itu terkandung logam berat yang sangat banyak dan kandungan racun organic yang tinggi. Pernyataan itu tidak pernah disampaikan Shell sebelumnya.
Karena menghadapi banyak penolakan maka pada tanggal 20 juni pihak shell memutuskan untuk membatalkan rencana penenggelaman Brent Spar. Di Jerman, mereka mengeluarkan ikhlan sepanjang satu halaman di 100 surat kabar nasional dengan judul “kami akan berubah”. Dalam ikhlan tersebut, secara lugas dan jelas mereka menjelaskan bahwa kebijakan yang mereka buat itu dianggap sangat keliru dan menyesatkan public. Mereka mencantumkan alasan bahwa tujuan utama mereka membuang Brent Spar di Inggris semata-mata hanya pada hal teknis dan alasan lingkungan. Selanjutnya Shell mengirimkan sebanyak 250.000 pemegang kartu kredit yang berisikan tentang penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan mereka.
Kesimpulan
Dalam jurnal yang berisi tentang bagaimana masalah pembuangan atau menenggelaman Brent Spar oleh perusahan shell. Kita dapat melihat beberapa hal yang penting dalam tulisan ini adalah:
1. Peran lembag sosiall masyarakat yaitu Greenpeace yang sangat penting dalam mengkomunikasikan dan menpersuasi public untuk melihat masala ini.
2. Kemudian kita juga dapat melihat peran media yang dalam hal ini secara terus menerus memberitakan masala ini pada publik yang kemudian membuat publik tau dan kemudian aktif dalam melakukan penolakan pembuangan atau penenggelaman Brent Spar.
3. Publik menjadi salah satu yang penting dalam hal ini sebagai suatu kekuatan yang dapat membuat pengaruh terhadap keputusan yang dilkuakan oleh perusahan shell yang membatalkan penenggelamana Brent Spar.