Mohon tunggu...
Tesya zeti maharani
Tesya zeti maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Taurus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun keterampilan sosial emosional melalui SEL:Kerangka CASEL Untuk pendidikan yang holistik

19 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:15 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Keterampilan Sosial-Emosional melalui SEL: Kerangka CASEL untuk Pendidikan yang Holistik

Pendidikan tidak hanya berfokus pada pengembangan aspek akademik, tetapi juga mencakup penguatan keterampilan sosial-emosional yang penting bagi kehidupan siswa. Social-Emotional Learning (SEL) adalah pendekatan yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami dan mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) memimpin dalam pengembangan kerangka kerja untuk SEL yang komprehensif dan holistik. Kerangka ini telah diterapkan di berbagai sekolah di seluruh dunia untuk mendukung kesejahteraan dan prestasi siswa.

Pengertian Social-Emotional Learning (SEL)

SEL adalah proses yang membantu individu mempelajari keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk sukses di sekolah, tempat kerja, dan kehidupan sehari-hari. Melalui SEL, siswa diajarkan cara mengidentifikasi emosi, mengembangkan empati, mengatur diri, dan membangun hubungan yang sehat. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan kompetensi yang mendukung pertumbuhan personal dan sosial siswa secara berkelanjutan.

Kerangka Kerja CASEL untuk SEL

CASEL mengidentifikasi lima kompetensi inti yang menjadi landasan dalam pengembangan keterampilan sosial-emosional:
1.Kesadaran Diri (Self-Awareness)
Kompetensi ini mengajarkan siswa untuk mengenali emosi, nilai, dan kekuatan mereka sendiri serta memahami bagaimana hal-hal tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Kesadaran diri mencakup kemampuan untuk mengenali diri sendiri secara jujur, membangun kepercayaan diri, dan memahami dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain.
2.Manajemen Diri (Self-Management)
Kemampuan ini melibatkan pengaturan emosi, pemikiran, dan perilaku untuk mencapai tujuan, mengatasi stres, serta menjaga motivasi dan pengendalian diri. Siswa yang memiliki manajemen diri yang baik mampu mengendalikan reaksi emosional mereka dan tetap fokus pada tugas yang diberikan.
3.Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Kesadaran sosial berarti memahami perspektif dan perasaan orang lain, menghargai keberagaman, serta menunjukkan empati. Siswa diajarkan untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, yang mendorong pengembangan sikap inklusif dan penuh empati.
4.Keterampilan Relasional (Relationship Skills)
Kompetensi ini membantu siswa dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain. Keterampilan relasional mencakup komunikasi yang efektif, kolaborasi, serta kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.
5.Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)
Kemampuan ini mencakup membuat keputusan berdasarkan etika, keselamatan, dan kesejahteraan diri sendiri dan orang lain. Siswa belajar untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pilihan mereka dan memilih tindakan yang paling tepat.

Implementasi SEL di Sekolah
1.Lingkungan Kelas yang Mendukung
Guru dapat menciptakan budaya kelas yang inklusif dan penuh penghargaan dengan memperhatikan kebutuhan sosial-emosional siswa. Diskusi harian tentang perasaan atau kegiatan refleksi dapat meningkatkan kesadaran emosional dan memperkuat hubungan antar siswa.
2.Pendidikan Sosial-Emosional Terpadu dalam Kurikulum
Program SEL dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran, seperti melalui kegiatan kelompok, pemecahan masalah, dan proyek kolaboratif yang memperkuat keterampilan komunikasi dan kerja sama.
3.Kemitraan dengan Orang Tua dan Komunitas
Kerangka kerja CASEL mendorong keterlibatan keluarga dan komunitas dalam mendukung pengembangan sosial-emosional siswa. Kolaborasi ini memastikan konsistensi antara pembelajaran di sekolah dan di rumah.

Manfaat Membangun Keterampilan Sosial-Emosional
1.Meningkatkan Kesejahteraan Mental
SEL membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka, yang dapat mencegah masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
2.Meningkatkan Prestasi Akademik
Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam program SEL cenderung memiliki hasil akademik yang lebih baik karena mereka mampu menjaga fokus, motivasi, dan pengelolaan diri.
3.Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Positif
Dengan mempromosikan nilai-nilai seperti empati, rasa hormat, dan kerja sama, SEL membantu menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung semua siswa.

Kesimpulan

Mengembangkan keterampilan sosial-emosional melalui SEL adalah langkah penting menuju pendidikan yang holistik. Kerangka kerja CASEL memberikan panduan yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan sosial, emosional, dan akademik siswa. Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum, sekolah dapat membangun komunitas pembelajaran yang sehat, inklusif, dan berdaya tahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun