Kenaikan harga menyebabkan masyarakat menjadi panic buying. Mirisnya, ada beberapa oknum yang sengaja menimbun (ihtikar) minyak agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.Â
Bagi masyarakat yang kurang mampu, membeli 1 buah minyak goreng dengan harga tinggi akan menambah beban mereka. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini akan mengakibatkan ketimpangan distribusi di kalangan masyarakat.
Dalam Al-quran telah disebutkan bahwa harta itu tidak boleh beredar di golongan tertentu saja seperti yang terdapat dalam QS. Al-Hasyr ayat 7.Â
Akses terhadap sumber-sumber harta dan kekayaan harus dibuka seluas-luasnya, termasuk dalam kasus minyak goreng ini. Inilah yang menjadi salah satu prinsip distribusi dalam Islam.
Distribusi harus menjadi alat yang dapat menjamin adanya keseimbangan penguasaan aset dan kekayaan, agar ketimpangan yang muncul akibat perbedaan kemampuan antarindividu ini bisa dikurangi.Â
Meskipun uang yang digunakan untuk membeli minyak goreng tersebut adalah pendapatan masing-masing yang sangat bergantung pada usaha atau kerja yang dilakukan, tetapi terpenuhinya kebutuhan dasar juga hak setiap orang, yang mana merupakan tujuan dari kebijakan distribusi dalam Islam itu sendiri.
Distribusi juga berusaha meminimalisir kesenjangan ekstrem antarkelompok masyarakat, agar konflik sosial-horizontal dapat dihindari.Â
Di negara berkembang seperti Indonesia ini, kegiatan bak penyaluran bantuan dana, penyaluran ketersediaan kebutuhan dasar juga sering menimbulkan persoalan internal yang dapat mengganggu stabilitas negara, baik itu karena manajemen pengelolaan yang lemah, praktik korupsi, maupun database penerima manfaat yang tidak tepat.Â
Karena itu diperlukan solusi komprehensif melalui peningkatan kualitas dan akuntabilitas birokrasi yang menjadi eksekutor sistem distribusi.
Minyak goreng merupakan kebutuhan dasar dari sebagian besar masyarakat, sehingga harga yang tinggi tidak menjadi alasan bagi masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng.Â
HET yang ditentukan pemerintah belum menyelesaikan masalah langka dan mahalnya harga minyak goreng. Kenyataannya, harga tinggi di pasar menyebabkan panic buying dan juga ada beberapa oknum yang melakukan penimbunan agar dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi.Â