Mohon tunggu...
Notesya A. Amanupunnyo
Notesya A. Amanupunnyo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Mendidik dan melayani dengan senyuman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Cara Mendidik Anak dengan Baik

20 November 2022   11:14 Diperbarui: 20 November 2022   11:17 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gifts dapat dilihat dan dirasakan, sebagai bukti cinta. Gifts adalah charis yang artinya anugerah/perberian/cuma-cuma. Jika orang tua memberikan sesuatu kepada anak karena anak layak, atau baik atau manis kelakuannya maka itu bukan gifts. Tetapi sebaliknya gifts yaitu, memberi kepada anak tanpa ia minta, tanpa ia sadari yang keluar dari hati yang tulus dari seorang ayah dan ibu

Agar tujuan mendidik anak dapat terwujud, maka perlu dijelaskan beberapa kesalahan orang tua yang sering terjadi dalam mendidik anak

1. Menegur anak secara negatif

 Masih banyak orang tua menegur anaknya dengan menggunakan kata-kata kasar bahkan makian ketika anak melakaukan suatu kesalahan. Hal ini tidak sepatutnya dilakukan, karena teguran negatif juga dapat memicu tekanan psikologi pada anak. Dan lebih tidak baik lagi ketika orang tua suka membanding-bandingkan anaknya dengan anak oran lain. Kondisi ini haus dihindari karena akan menimbulkan dapak buruk bagi anak. Dalam sebuah studi di Amerika, yang dilakukan pada anak berusia  13 tahun, ditemukan bahwa anak yang dimarahi dengan kata-kata kasar cenderung bertingkah nakal dan mengalami masalah serius.

2. Terlalu bergantung pada pembantu

Pembantu akan senantiasa melaksanakan perintah dari majikannya termasuk mengasuh anak. Pembantu melayani anak dalam mengurus segala keperluan karena alasan kewajiban. Tetapi cara pembantu mengurus anak jelas berbeda dengan orang tua kandung yang tentunya mendidik anak dengan kasih sayang.

3. Bertengkar di depan anak

Banyak orang tua berani bertengkar di depan anaknya. Perlu orang tua tahu bahwa pertengkaran orang tua di depan anak akan memberikan dampak yang cukup sulit baginya yaitu membeci salah  satu orang tuanya, entah ibu atau ayahnya. Anak akan berpikir dan mempertanyakan kebahagiaan dan kedamaian keluarganya. Efek lain jika anak sering melihat orang tua bertengkar adalah anak berpotensi menjadi individu yang minder dan tidak percaya diri. Anak akan merasa terluka karena melihat orang tua yang disayanginya bertengkar. Dan mungkin anak akan mengalami kebingungan dalam hal menempatkan dirinya harus berada di sisi mana,  Ayah atau ibunya. Hal ini  tentu memberikan nilai dan contoh yang buruk, kondisi ini membuat anak akan bisa mencari kebahagian di luar rumah, atau anak akan menjadi pribadi yang murung, tertutup dan tidak mau berbagi, prestasi anak bisa menurun di sekolah, atau anak akan mengabaikan norma yang dipelajari dari orang tuanya.

4. Selalu memenuhi permintaan anak

Setiap permintaan anak pasti berbeda sesuai dengan perkembangan usianya. Setiap orang tua wajib memperhatikannya, karena belum tentu semua permintaan anak baik dan bermanfaat baginya. Jika segala keinginan anak dipenuhi, ia akan menjadi anak yang suka menuntut, cengeng, lemah, tidak punya jati diri, anak juga berpotensi tumbuh tanpa menyadari betapa berharganya nilai uang serta beratnya memenuhi kebutuhan ekonomi. Selain itu anak akan sulit membelanjakan uang dengan baik. Dengan demikian orang tua harus mengajarkan anak selalu berusaha terlebih dahulu sebelum mendapat sesuatu. Orang tua harus jelaskan kepada anak bahwa segala sesuatu butuh proses. Hali ini akan mendorong anak untuk menjadi mandiri, tidak manja, dan menjadi anak yang kreatif. Dalam hal ini anak membutuhkan banyak pelajaran dari orang tuanya mengenai cara untuk mendapatkan keinginannya, jika permintaannya  tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu ia akan sadar untuk tidak meminta sesuka hatinya sebelum ia berpikir. Orang tua harus pahami bahwa segala sesuatu butuh proses sehingga anak dan orang tua harus bersabar untuk mealkukan perubahan.

5. Mengubah kemarahan yang tidak tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun