Mohon tunggu...
Tessalonika Manurung
Tessalonika Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN "VETERAN" JAKARTA

Saya merupakan pribadi yang cepat tanggap dan memiliki semangat untuk mencari tahu banyak hal serta memiliki ambisi untuk mencapai yang saya inginkan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Ngeri-Ngeri Sedap

16 September 2024   11:56 Diperbarui: 16 September 2024   11:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah film keluarga yang menceritakan kehidupan kedua orang tua di Kampung yang di tinggal anak-anak mereka untuk menata karir di pusat kota. Film Ngeri-ngeri Sedap ini di sutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk dan tokok-tokoh dari film tersebut antara lain, Arswendy Beningsara (Pak Domu), Tika Panggabean (Mak Domu), Boris Bokir (Domu), Lolox (Gabe), Gita Butarbutar (Sarma) dan Indra Jegel (Sahat). 

Sedari lahir keluarga Domu lahir dan besar di kampung, mereka hidup bersama-sama dalam keadaan apapun. Namun karena mak Domu dan pak Domu menginginkan kesuksesan anak-anak mereka terlebih ketiga anak laki-laki mereka, mak Domu dan pak Domu menyekolahkan mereka di perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa. Seiring waktu yang berjalan Ketika kesuksesan telah mereka capai, Domu, Gabe dan Sahat tidak kunjung pulang untuk sekedar melihat keadaan orang tua di kampung. Tiba pada saat momen di mana pak Domu dan Mak Domu ingin menggelarkan acara adat di kampung mereka. Namun sekali lagi karena padatnya pekerjaan yang di miliki ketiga anak mereka maka, mereka enggan untuk pulang dan mengikuti acara adat tersebut. Bujukkan, tangisan dan usaha lainnya sudah mereka lakukan namun hasilnya nihil, mereka tetap tak mau pulang. Tetapi ide yang baru muncul, mereka mensiasati ketiga anaknya untuk membuat sandiwara bertengkar dan ingin melakukan perceraian, dibantu oleh Sarma guna menghubungi abang dan juga adik-adiknya untuk memberitahu perihal perceraian tersebut. Singkat cerita, akhirnya Domu, Gabe dan Sahat dengan terpaksa pulang ke kampung. Ketika sampai di kampung, keadaan rumah mereka sangatlah kacau sebab perang dingin yang di lakukan mak Domu dan pak Domu membuat sandiwara itupun terlihat sangat natural. Hari demi hari berjalan sampai pada akhirnya tiba di hari H pesta adat. Pesta yang ada tetap berjalan sesuai rencana, namun sandiwara yang ada tetap berjalan tanpa ada niat untuk diselesaikan.

Sampailah pada titik Ketika Domu, Gabe dan Sahat ingin Kembali ke perantauan untuk Kembali bekerja. Namun justru yang terjadi antara mak Domu dan pak Domu adalah pisah rumah. Mak Domu memilih untuk pergi kerumah orangtua nya yang tak jauh dari rumah mereka. Ke egoisan yang ada membuat suasana yang tadinya bersandiwara justru kian memanas dan seperti nyata. Hal ini berlangsung berhari-hari sampai akhirnya kemarahan yang tidak lagi bisa Sarma bendung keluar begitu saja. Sarma merupakan anak Perempuan satu-satunya, ia yang mengalah untuk tetap tinggal di kampung demi menjaga orang tua mereka. Tangis Sarma pecah di depan mereka semua usai Sarma mengeluarkan semua isi hatinya. Namun usai itu, pada akhirnya mereka sepakat untuk menjemput mak Domu di rumah orangtua nya. Dengan ketulusan hati pak domu dan mak Domu akhirnya mereka kembali bersatu dan pulang bersama.

Film Ngeri-ngeri Sedap ini memberi pesan yang begitu dalam dan menyentuh bagi siapapun yang menontonnya.  Namun tentu saja di setiap film ada kekurangan dan kelebihan nya. Seperti yang kita ketahui film ini merupakan film adat batak, tetapi factor pendukung yang ada di dalam film Batak ini hanya ada 1 acara adat dan Bahasa yang di campur-campur antara Batak dan Indonesia. Namun dari kekurangan film yang ada, kelebihan dari film tersebut ada begitu banyak. Mulai dari alurnya yang teratur, pemilihan pemain-pemain yang tepat, tempat syuting yang sangat totalitas dalam arti benar-benar ada di kampung dan yang pasti tetap memiliki pesan moral. Pesan Moral yang ada adalah, penting nya untuk berkomunikasi dalam keadaan apapun, baik anak ke orang tua maupun sebaliknya. Tetapi apapun jenis masalah yang ada, keluarga lah yang utama. Keluarga adalah tempat di mana kita boleh di cintai, di dukung dan mengalami kebersamaan bahkan hanya untuk sekedar bertukar cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun