Mohon tunggu...
tessa ayutriana
tessa ayutriana Mohon Tunggu... Lainnya - universitas tanjungpura

apapun yang kamu lakukan sekarang. akan ngaruh dimasa depan nanti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Pelaku Terhadap Ekonomi Institusional

9 November 2023   19:49 Diperbarui: 9 November 2023   20:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu ekonomi institusional menganalisis perilaku ekonomi berdasarkan prinsip bahwa institusi tidak sama dengan organisasi. Institusi lebih besar dari organisasi. Kegiatan ekonomi, atau kegiatan yang menghasilkan keuntungan atau kegiatan yang tidak menguntungkan, disebabkan oleh perusahaan, baik formal maupun informal. Misalnya nilai, prinsip, hukum, konvensi, prosedur atau adat istiadat akan mempengaruhi perilaku ekonomi.

Ada keputusan yang berdasarkan konsep maksimalisasi keuntungan, namun ada juga keputusan yang tidak berdasarkan konsep maksimalisasi keuntungan. Banyak perwakilan terkenal dari aliran lama ekonomi institusional yang fokus pada pengambilan keputusan yang tidak didasarkan pada konsep maksimalisasi keuntungan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor psikologis atau yuridis. 

Eksponen mazhab ekonomi institusional lama yang terkenal banyak yang memfokuskan pada pengambilan keputusan yang tidak berlandaskan konsep memaksimalkan keuntungan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti faktor psikologis atau hukum. Mazhab Ekonomi Institusional Baru lebih menekankan pada konseptualisasi berbagai hal dalam relasi antara institusi, informasi dan individu/pengambilan keputusan. Berbagai hal yang ada dalam relasi tersebut di antaranya adalah konsep biaya transaksi, hak kepemilikan, pilihan publik dan teori permainan.

Dalam Teori Ekonomi Institusional, ada dua pendekatan utama yang digunakan dalam menganalisis lembaga dan institusi dalam sistem ekonomi. Pendekatan pertama adalah analisis historis atau evolusioner. Dalam pendekatan ini, lembaga dan institusi dianalisis sebagai hasil dari evolusi dan perkembangan sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat. Pendekatan kedua adalah analisis kontraktual atau teoritis. Dalam pendekatan ini, lembaga dan institusi dianalisis dalam konteks kontrak antarindividu dan antarorganisasi yang terjadi dalam sistem ekonomi.

Manfaat Teori Ekonomi Institusional terletak pada kemampuannya dalam menjelaskan fenomena ekonomi yang kompleks dan tidak dapat dijelaskan oleh teori-teori ekonomi klasik. Teori ini juga dapat membantu dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih tepat dan relevan dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat. Dalam praktiknya, Teori Ekonomi Institusional telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti kebijakan publik, pengaturan industri, dan pengembangan pasar keuangan.

MENURUT PARA AHLI

Veblen dengan "institusi" bukan institusi atau kelembagaan dalam artian fisik melainkan dalam artian yang terkait dengan nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan serta budaya, yang semuanya terrefleksikan dalam kegiatan ekonomi, baik dalam berproduksi maupun mengkonsumsi (Sanusi, 2004). 

Dalam berproduksi akan kelihatan bagaimana nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan yang dianut dalam mengejar tujuan akhir dari kegiatan produksi. Begitu juga dalam perilaku konsumsi ada perilaku konsumsi yang wajar, yaitu ingin memperoleh manfaat atau utilitas yang sebesar-besarnya dan tiap barang yang dikonsumsinya, dan ada pula yang tidak wajar kalau konsumsi ditujukan hanya untuk pamer, yang oleh Veblen disebut conspicuous consumption.

Apa yang dimaksud North dengan institusi sedikit berbeda dengan Veblen sebagai pendiri aliran Institusional. Bagi Veblen institusi diartikan sebagai norma-norma, nilai-nilai, tradisi, dan budaya. Namun, bagi North institusi adalah peraturan perundang undangan berikut bersifat pemaksaan dari peraturan-peraturan tersebut serta norma norma perilaku yang membentuk interaksi antara manusia secara berulang-ulang. North melihat institusi terutama pada konsekuensi institusi tersebut atas pilihan-pilihan yang dilakukan oleh anggota masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun