11.11 malam waktu Amsterdam.
Musim gugur, hujan dan angin dingin - typical dutch's weather.
Aku duduk di dalam kereta metro dari Weesperplein ke Gein.
Acara Amsterdam Mamas book club baru berakhir, diskusi seru dalam suasana hangat membuat otakku masih terasa hangat sehingga ia terasa masih segar tanpa perlu boosting kafein dalam kopi.
Kulihat wajah-wajah lelah dalam kereta.
Sebagian besar mencoba menenggelamkan diri dengan gadgetna masing-masing: mencari tahu berita terbaru apa, membuka pesan di facebook dan ada pula yang bermain game.
Wajah-wajah lelah setelah bergulat dengan aktivitas seharian; mungkin ada yang dikejar deadline kantor sehingga pulang selarut ini, mungkin ada yang kerja shift malam, bisa jadi ada yang sekedar pulang dari meet up seperti saya.
Setiap wajah punya persona dan ceritanya masing-masing.
Masing-masing adalah ciptaan agung yang Dia ciptakan dengan kedua tangannya.
Tidak ada yang kecil dalam hidup seorang insan.
Karena setiap orang - tanpa kecuali terlahir dengan potensi yang mulia.
Untuk memantulkan refleksi Dia, Yang rindu untuk dikenal...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H