Mohon tunggu...
Cika Tesazabalia
Cika Tesazabalia Mohon Tunggu... Guru - Panggil saja cika

Masih belajar, banyak kurangnya. Dibaca ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Binar (Bantu dan Temani Binar Bersinar)

10 Juni 2021   18:22 Diperbarui: 10 Juni 2021   18:29 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Restunya yang selalu mengiringi setiap langkah kaki, semangatnya yang tidak pernah luntur untuk mendoakan yang terbaik untuk perempuan kecilnya. Bu masih ingat? Hari itu adalah hari dimana Binar masuk sekolah, Ibu mengantar Binar sampai gerbang. 

Hari itu Binar takut tapi Ibu meyakinkan bahwa Binar itu harus berani sebab binar itu harus bersinar. Ibu titip pesan pada Binar supaya Binar jadi anak pintar. Binar pamit pada Ibu sebab rasanya tidak mungkin kalau Binar terus ditemani ibu hari itu. aku melangkahkan kaki, aku pamit pada Ibu. 

Langkah semakin panjang, Ibu semakin terlihat dari kejauhan, Binar masuk kelas dan Ibu semakin tidak terlihat. Ibu semakin jauh. Tapi Binary akin doa ibu ada bersama Binar.

Ibu selalu berpesan bahwa Binar harus menjadi perempuan yang hebat. Binar tidak boleh mengecewakan Ibu, begitupun juga Bapak. Kata Ibu, Binar tidak usah terlalu pintar, Binar cukup menjadi anak ibu yang penurut.

Ibu, Bapak, terimakasih semua didikan nya sudah Binar terima. Didikan nya tidak pernah salah, walaupun keras namun hasilnya tidak sia-sia. Binar hari ini sudah menjadi perempuan yang sangat dewasa. Izinkan Binar untuk mengganti semua pengorbanan yang sudah Ibu Bapak berikan untuk Binar. Binar janji, tidak akan pernah mengecewakan kalian.

Terimakasih sudah membantu Binar mewujudkan mimpi-mipi Binar. Terimakasih tanpa kalian Binar tidak akan pernah menjadi apa-apa. Tanpa kalian Binar tidak akan bisa seterang ini. Restu kalian akan abadi, Binar janji akan memberikan semua yang sudah kalian berikan. 

Walaupun tidak seberapa, walaupun tidak pernah bisa bersanding, tapi usaha Binar untuk mambuat Ibu dan Bapak bahagia tidak akan pernah terhenti hanya sampai disini.  

Binar harus terus berjalan, kaki Binar harus bisa diajak melangkah lebih cepat, sebab Binar takut Ibu dan Bapak semakin menua sedangkan Binar belum bisa memberikan apa-apa. Tunggu, Tunggu Binar. Binar sebentar lagi akan bersinar. Tunggu dan jangan kemana-mana, temani dan lihat Binar, doakan Binar bisa menjadi apa yang kalian inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun