Mohon tunggu...
No Name
No Name Mohon Tunggu... -

Bersemangat...periang..dan selalu optimis....

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Surat Terbuka untuk bBapak Ust.Drs. H. Abd. Rahim Tabrani (Penceramah Masjid Istiqlal Jakarta)

16 Maret 2011   09:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebelumnya saya minta maaf, karena berani menuliskan ini. Saya tidak pernah kenal bapak dan saya belum pernah mendengar ceramah bapak, juga sayapun belum pernah melihat sosok bapak sehingga saya tidak bisa berimajinasi seperti apa raut wajah bapak. Assalamu'alaikum, pak Ustad. Diantara kesibukan saya yang tak menentu,hari ini saya menyempatkan membuka internet dan membaca berita di yahoo. Dari media itu saya membaca satu persatu berita yang ada. Hingga akhirnya menemukan sebuah judul berita "Kompol Dodi Jangan di tiru"

Masalah yang menarik perhatian saya bukan berita tentang Kompol Dodi, tetapi isi tanggapan dari berita itu. Salah satunya berikut ini :

"@#$%.w.wb. Sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki etika beragama. Marilah kita ciptakan kesejukan dan keamanan dalam segala hal yang menyangkut keselamatan seluruh manusia dan lingkungan sekitar kita. Kejadian  seperti itu agar tidak terulang lagi pada masa - masa mendatang. Kepada korban dan keluarganya agar di berikan ketabahan yang mendalam atas musibah ini. Semoga Allah SWT tetap memberikan perlindungan kepada mereka. Amin.Wass.w.wb. Ust.Drs.H.Abd.Rahim Tabrani (Penceramah Masjid Istiqlal Jakarta)"

Sebagai seorang muslimah, walaupun saya tidak berilmu dan masih lalai, saya sungguh prihatin dengan Salam Pembuka yang bapak ustad tuliskan. Saya yakin bapak tahu arti dari Salam dalam agama Islam.Tetapi kenapa bapak begitu ceroboh menulis  salam yang penuh makna itu dengan huruf seperti itu?Kenapa pula bapak tidak menulisnya komplit seperti anda menulis nama gelar yang bapak sandang? Dan apakah bapak tahu apa arti yang telah bapak tuliskan?

Sekali saya mohon maaf karena telah menuliskan keberatan saya  di forum ini. Karena cuma blog ini yang saya punya, dan saya tidak tahu di mana lagi saya akan menulis.Apabila tulisan ini telah di anggap "salah tempat" itu semata karena kebodohan saya. Wassalamu'alaikum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun