Setiap orang pasti pernah berurusan dengan orang yang selalu merasa jadi korban dalam setiap situasi.Â
Terutama di kost, fenomena ini seringkali muncul dalam bentuk teman yang seakan-akan selalu berada di posisi terburuk.Â
Entah itu masalah pembayaran kost yang selalu terhambat, pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, atau bahkan perasaan bahwa hidupnya selalu lebih sulit dari orang lain.Â
Ketika kita coba menanggapi atau memberi solusi, yang muncul justru keluhan dan rasa tidak adil. "Kenapa sih saya selalu yang paling susah?"
Fenomena playing victim ini bisa sangat mengganggu, terutama jika berlangsung terus-menerus. Karakter ini tidak hanya menciptakan ketegangan antar sesama penghuni kost, tetapi juga mengubah dinamika hubungan yang awalnya penuh kekeluargaan.Â
Mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana cara kita menghadapi teman kost yang terus-menerus bermain peran sebagai korban?
Ciri-ciri Teman Kost Yang Punya Karakter Playing Victim
Orang yang sering memainkan peran korban cenderung mengalihkan segala kesalahan atau masalah yang dihadapi kepada orang lain.Â
Mereka tidak hanya merasa menjadi yang paling menderita, tetapi juga cenderung menyalahkan segala sesuatu di luar diri mereka sebagai penyebab ketidakberuntungan mereka.Â
Misalnya, jika ada keterlambatan membayar uang kost, mereka mungkin akan mengatakan, "Aku kan nggak punya penghasilan tetap, jadi nggak bisa selalu tepat waktu."Â