Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Batasan Adalah Hak: Hadapin Rekan Kerja Kepoan Dengan Elegan

1 Februari 2025   07:03 Diperbarui: 1 Februari 2025   07:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngobrol di Kantor (Sumber: Unsplash)

Gak ada angin, gak ada hujan. Mau datang hanya untuk bekerja, tapi punya rekan kerja yang suka kepoan tentang kehidupan pribadi. Ada yang senasib?

Misalnya, mereka melontarkan pertanyaan seperti, "Kapan nikah?" atau "Udah punya pasangan belum?" Bahkan, ada juga yang tiba-tiba nyeletuk, "Sering lembur nih, lagi ada masalah, ya di rumah?"

Jika iya, Anda pasti tidak sendirian. Di lingkungan kerja, selalu ada saja kolega yang suka menyentil urusan pribadi tanpa sadar itu bisa membuat orang lain tidak nyaman.

Tapi, bagaimana cara menanganinya tanpa menciptakan suasana canggung? Kuncinya adalah memilih gaya komunikasi yang tepat untuk tetap bersikap tenang. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba sesuai situasi.

1. Gunakan Humor untuk Meredam Situasi

Jika pertanyaannya masih dalam batas wajar, kamu bisa menanggapinya dengan santai. Misalnya, ketika ditanya "Kapan nikah?", kamu bisa menjawab, "Nunggu undangan dari kamu dulu, deh!" atau "Masih cincai dulu!" 

Humor bisa menjadi tameng yang efektif agar lawan bicara paham bahwa kamu tidak ingin membahasnya lebih lanjut.  

2. Alihkan Topik Pembicaraan

Rekan kerja kepo seringkali hanya iseng bertanya tanpa niat serius. Tampaknya buatmu mereka sedang mempedulikanmu, tapi di sisi lain bisa saja menjadi batu loncatan untuk ngomongin Anda di belakang.

Jika merasa tidak nyaman, coba alihkan topik dengan bertanya balik. Contoh, "Gajimu berapa?" 

Kamu bisa menjawab, "Wah, ngomongin gaji, mending kita bahas bonus tahunan aja deh. Denger-denger ada kenaikan, ya?" Dengan begitu, fokus pembicaraan langsung berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun