Kenapa Rasa Makanan Berubah Saat Kita Sedih?
Makanan bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga pengalaman emosional. Ada saat-saat ketika hidangan favorit yang biasanya terasa lezat justru terasa hambar, atau sebaliknya, makanan sederhana menjadi jauh lebih nikmat.Â
Perubahan ini memang tidak selalu berkaitan dengan bumbu atau teknik memasak, melainkan dengan suasana hati kita saat menikmatinya.
Sebagian orang mungkin pernah mengalami kondisi di mana nafsu makan hilang saat sedang sedih, sementara yang lain justru mencari makanan tertentu untuk menghibur diri.Â
Fenomena ini tidak terjadi tanpa alasan. Emosi memiliki hubungan erat dengan cara tubuh merespons makanan, baik dari segi biologis maupun psikologis.
Ketika Emosi Mempengaruhi Indra Perasa
Secara ilmiah, emosi memiliki peran besar dalam cara kita merasakan makanan.Â
Ketika seseorang mengalami kesedihan atau stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat mengurangi sensitivitas indra perasa, terutama terhadap rasa manis dan asin.Â
Akibatnya, makanan yang biasanya memiliki cita rasa kuat bisa terasa hambar atau kurang nikmat.
Sebaliknya, saat seseorang merasa bahagia atau santai, otak lebih responsif terhadap sinyal rasa, sehingga makanan terasa lebih enak.Â