Siapa yang suka dengan roti croissant?Â
Roti lapis asal Prancis ini memang jadi primadona di dunia pastry. Bentuknya yang setengah bulan dengan lapisan renyah di luar dan lembut di dalam membuat croissant tak pernah gagal menggoda siapa pun yang melihatnya. Namun, di balik kelezatannya, croissant punya cerita menarik dan variasi rasa yang semakin kreatif!
Meski identik dengan Prancis, ternyata croissant berakar dari Austria! Tepatnya, croissant terinspirasi dari kue bulan sabit khas Wina bernama "kipferl." Roti ini mulai populer di Prancis setelah Marie Antoinette memperkenalkannya. Namun, teknik laminasi adonan yang menciptakan lapisan-lapisan renyah khas croissant memang lahir dari tangan-tangan kreatif baker Prancis. Teknik ini menggunakan adonan yang dilipat berulang kali dengan lapisan mentega, menciptakan tekstur yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Kenikmatan di Setiap Gigitan
Rahasia utama croissant ada pada adonannya yang dilipat-lipat dengan mentega. Proses ini menciptakan ratusan lapisan tipis yang meleleh di mulut. Tekstur croissant yang sempurna didapat dari kombinasi antara adonan yang difermentasi dengan baik dan proses pemanggangan yang tepat. Croissant klasik biasanya disajikan polos, tetapi sekarang banyak variasi yang nggak kalah lezat, seperti:
Almond Croissant: Berisi krim almond yang manis dan gurih, ditambah taburan irisan kacang almond di atasnya.
Chocolate Croissant (Pain au Chocolat): Diisi batang cokelat leleh yang manis dan legit, cocok untuk pecinta cokelat.
-
Savory Croissant: Diisi keju, ham, atau telur untuk sensasi gurih yang cocok dinikmati saat sarapan.
-
Strawberry Croissant: Menggabungkan rasa krim strawberry dengan croissant yang buttery. Ini dapat menciptakan perpaduan rasa unik.
Croissant di Indonesia: Inovasi yang Kekinian