Sukacita Natal: Menghidupkan Makna di Tengah Kesibukan
Â
Di tengah hingar-bingar persiapan Natal, kita masih terjebak dalam rutinitas yang belum begitu paham apa esensi yang sebenarnya. Apakah kita sibuk dengan dekorasi dan kado, tetapi lupa untuk menyambut Dia di hati kita?
Natal adalah waktu untuk melangkah keluar dari kebisingan dunia dan mencari keheningan di mana kita bisa berjumpa dengan Tuhan.
Sukacita Natal sejati tidak ditemukan dalam pesta atau hadiah, melainkan dalam keyakinan bahwa Tuhan telah datang untuk kita.
Sebagaimana malaikat berseru, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" (Lukas 2:10). Saat itu, malam Natal menjadi momentum panggilan bagi gembala untuk menggantikan ketakutannya menjadi percaya.
Sukacita bukanlah hanya untuk dinikmati sendiri, tetapi juga untuk dibagikan kepada orang lain. Â
Berbagi Damai dan Sukacita dengan Sesama
Natal ialah momen yang tepat untuk berbagi. Allah sendiri telah membagikan kasih-Nya kepada kita melalui kelahiran Yesus.
Sukacita di hari Natal juga merupakan undangan bagi kita mempercayai bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika keadaan terasa sulit.
Ini adalah waktu untuk melihat ke sekeliling dan bertanya: bagaimana kita bisa menjadi saluran damai bagi orang-orang di sekitar kita?
Mungkin melalui memberikan pengampunan kepada mereka yang telah menyakiti kita, atau dengan memberi kepada mereka yang membutuhkan. Â
Damai Natal dapat diwujudkan dalam tindakan kecil yang sederhana. Sebagaimana meluangkan waktu bersama keluarga, membantu tetangga, atau menyapa orang-orang yang mungkin merasa kesepian. Natal mengingatkan kita bahwa damai itu bukan sesuatu yang kita simpan sendiri, tetapi sesuatu yang harus kita tebarkan ke mana pun kita pergi. Â