Ketika menghadapi deadline yang mencekam, orang jompo biasa akan panik sambil melotot ke layar dan menggerutu, "Kenapa tugas ini nggak selesai-selesai?" Sebaliknya, orang jompo berkelas akan menggunakan waktu menundanya untuk sesuatu yang lebih estetis.
Misalnya, sebelum mulai bekerja, mereka akan mengatur playlist lembur yang estetik. Spotify penuh dengan daftar putar yang dinamai "Deadline Symphony" atau "Positive Vibes." Mereka juga memastikan meja kerja tertata rapi dengan secangkir kopi yang masih hangat.
Ketika akhirnya mulai bekerja di menit-menit terakhir, tetaplah tenang dan percaya diri. Stres bukan musuh, melainkan latar untuk drama yang sedang kamu bintangi. Dengan strategi ini, kamu tidak hanya menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga menikmati prosesnya.
Penampilan Adalah Segalanya (Meski Lembur Jalan Terus)
Orang jompo biasa mudah dikenali: rambut lepek, wajah kusam, dan outfit seadanya yang bahkan membuat orang lain ingin menyumbangkan fashion advice. Sebaliknya, jompo berkelas tahu bahwa penampilan adalah segalanya.
Pilihan pakaian bisa membuat perbedaan besar. Loungewear adalah sahabat sejati --- hoodie oversized yang nyaman, celana training yang serasi, dan kaus kaki berbahan halus adalah pilihan yang sempurna. Jangan lupa tambahkan aksesori seperti kacamata stylish (meski hanya untuk gaya). Penampilan ini tidak hanya membuatmu terlihat rapi, tetapi juga memberi kesan bahwa kamu memprioritaskan kenyamanan tanpa mengorbankan estetika.
Dan untuk kulit? Skin minimalism adalah jalan ninjanya. Gunakan produk perawatan dasar yang efektif, dan jangan lupa semprotkan sedikit face mist saat lembur. Dengan begitu, meskipun jiwa sudah lelah, kulit tetap glowing --- bukti bahwa kamu masih punya kontrol atas hidup.
Kopi: Bahan Bakar atau Simbol Keanggunan?
Orang jompo biasa akan minum kopi sachet seadanya --- campur air panas, aduk asal-asalan, selesai. Rasanya memang bikin mata melek, tapi di mana keindahan hidupnya?
Bagi jompo berkelas, kopi adalah cerminan status hidup. Latte art bukan sekadar hiasan, tapi simbol perjuangan: bahwa meskipun lembur dan tekanan kerja melanda, mereka tetap punya waktu untuk menghargai estetika.
Kalau tidak sempat bikin latte art sendiri, pesanlah kopi premium lewat aplikasi. Pastikan gelasnya tiba dalam kondisi fotogenik. Ambil foto dari angle terbaik --- gelas kopi di meja kerja dengan laptop yang menampilkan spreadsheet atau dokumen penuh coretan. Untuk caption? Hindari klise seperti "kerja keras". Pilih sesuatu yang lebih elegan seperti, "Grinding with grace" atau "Deadline fuel, but make it chic."