Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Membongkar Cara Anak Cepat Belajar Hanya Dari Kartun

12 Desember 2024   13:49 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:01 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartun Doraemon (Sumber: Unsplash/David Kristianto)

Sebagai seseorang yang belum memiliki anak, saya sering dibuat kagum oleh cerita orang tua tentang anak-anak mereka yang belajar lebih cepat dari yang mereka bayangkan. Bahkan, banyak dari kemampuan itu berasal dari hal-hal sederhana seperti menonton atau membaca cerita kartun! Fenomena ini menarik karena menunjukkan bahwa anak-anak memiliki cara belajar yang jauh berbeda dari orang dewasa. Mereka seperti spons, menyerap apa saja yang ada di sekitar mereka dengan cepat.

Kenapa Anak-Anak Cepat Belajar dari Kartun?

Menurut penelitian, anak-anak belajar lebih baik ketika mereka menikmati prosesnya. Kartun, dengan warna-warna cerah, karakter lucu, dan cerita sederhana, memberikan kombinasi visual dan audio yang ideal untuk belajar.

Misalnya, kartun seperti Dora the Explorer atau Spongebob Squarepants mengajarkan anak-anak tentang angka, huruf, bahkan bahasa asing, sambil menghibur mereka.

Tidak heran jika anak-anak bisa mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris dengan aksen yang cukup baik hanya karena sering mendengar dialog dari kartun. Mereka tidak hanya menonton, tapi juga meniru. Proses ini sering disebut sebagai pembelajaran imitasi, di mana anak-anak meniru apa yang mereka lihat dan dengar tanpa merasa seperti sedang belajar.

Selain menonton, membaca cerita kartun juga memiliki dampak besar pada perkembangan anak. Buku-buku bergambar dengan karakter kartun favorit mereka sering kali menjadi jembatan pertama anak-anak dalam dunia literasi. Membaca cerita kartun membantu meningkatkan imajinasi, memperkaya kosakata, dan memperkuat kemampuan pemahaman mereka.

Misalnya, cerita dari buku-buku Disney atau Franklin tidak hanya menarik secara visual tetapi juga sering menyampaikan pesan moral yang kuat. Anak-anak belajar tentang keberanian, kerja keras, dan pentingnya persahabatan dari karakter-karakter ini. Membaca cerita juga mengajarkan anak-anak untuk fokus lebih lama dibandingkan hanya menonton, yang pada akhirnya membantu mereka mengembangkan keterampilan konsentrasi.

Kartun (Sumber: Unsplash/Joshua Carl)
Kartun (Sumber: Unsplash/Joshua Carl)

Tantangan Orang Tua dalam Era Digital

Namun, kecepatan belajar anak-anak ini bisa jadi tantangan bagi orang tua. Dengan akses ke teknologi seperti YouTube, anak-anak bisa menemukan berbagai macam tontonan.

Di sinilah pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan memilihkan konten yang sesuai. Tidak semua kartun baik untuk anak-anak. Ada beberapa kartun yang, meskipun terlihat lucu, memiliki nilai atau pesan yang kurang cocok untuk usia anak.

Orang tua perlu menjadi filter bagi anak-anak mereka. Misalnya, memastikan bahwa tontonan seperti Peppa Pig atau Paw Patrol dipilih karena mengandung pesan positif dan edukatif. Selain itu, penting juga untuk menetapkan batas waktu menonton agar anak-anak tidak terlalu terpaku pada layar.

Pelajaran untuk Orang Dewasa: Belajar dengan Cara yang Ringan

Menariknya, cara anak-anak belajar dari kartun ini bisa menjadi pelajaran untuk orang dewasa juga. Anak-anak menunjukkan bahwa belajar tidak harus berat atau membosankan. Dengan pendekatan yang santai dan menyenangkan, informasi lebih mudah dipahami dan diingat.

Sebagai contoh, banyak orang dewasa merasa kesulitan belajar bahasa baru. Namun, jika proses belajar itu dibuat lebih menyenangkan, seperti menonton film atau serial dalam bahasa asing, mungkin hasilnya akan berbeda. Kita bisa belajar dari anak-anak bahwa rasa penasaran dan semangat bermain adalah kunci untuk belajar lebih efektif.

Kartun mungkin terlihat seperti hiburan sederhana, tetapi bagi anak-anak, ini adalah jendela menuju dunia baru. 

Orang tua memiliki peran penting untuk memastikan jendela ini terbuka ke arah yang benar. Dalam konteks zaman sekarang, di mana kemampuan berbahasa asing seperti Mandarin menjadi semakin penting, kartun bisa menjadi alat yang efektif untuk belajar bersama. Banyak kartun modern yang menawarkan konten dalam berbagai bahasa, termasuk Mandarin, sehingga orang tua dapat ikut nimbrung dengan anak-anak mereka.

Misalnya, dengan menonton kartun berbahasa Mandarin seperti Pleasant Goat and Big Big Wolf, orang tua dapat belajar bersama anak-anak dengan cara yang santai. Orang tua juga bisa mengajarkan frasa-frasa sederhana seperti "n ho" (halo) atau "xixi" (terima kasih) saat menonton. Ini tidak hanya membantu anak-anak memahami bahasa baru, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan.

Dengan belajar bersama anak-anak, orang tua tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga teman belajar. Ini memberikan anak-anak motivasi tambahan untuk terus eksplorasi dunia baru sambil memperkuat hubungan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun