"Isn't it lonely? I'd do anything to make you want me."
Di sini, Rose mulai mengungkapkan sisi rentan lainnya: rasa takut akan kesepian. Bagian ini kayak tamparan halus buat siapa aja yang pernah memanfaatkan cinta orang lain tanpa benar-benar menghargainya.
"Tell me that I'm worth it, and that I'm enough."
Inilah inti dari lagu "Number One Girl". Rose cuma ingin satu hal: pengakuan bahwa dia cukup apa adanya. Ini adalah seruan untuk semua orang yang pernah merasa kurang dihargai. Momen yang satu ini mengajarkan kita untuk berhenti mencari validasi dari orang yang nggak benar-benar menghargai kita.
Jujur, "Number One Girl" ini adalah lagu yang penuh makna buat saya. Ini bukan soal siapa yang menang atau kalah dalam cinta, tapi tentang dihargai apa adanya, tanpa syarat. Eh, tapi ya gitu, ketulusan orang memang nggak segampang itu ditemukan, ya, Mbak Ojeh? Hehe, relatable banget!
Rose nggak cuma sekadar menyanyi, tapi juga ngajak kita mikir. Apakah kita udah jadi nomor satu di hati seseorang, atau malah sibuk jadi bayang-bayang ekspektasi orang lain? Pesannya jelas, cinta sejati nggak butuh bukti berlebihan, yang penting ada pengakuan yang tulus.
Jadi, sambil dengerin lagu ini, coba tanyakan ke diri sendiri:Â
"Apakah aku cukup untuk seseorang, atau aku harus move on jadi versi terbaik diriku sendiri?"
Jangan lupa tambahin lagu "Number One Girl"Â ke playlist galau kamu---wajib banget!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H