Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie yang gemar menulis

Pemerhati media dan seisi kata-katanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mitos atau Fakta: Sulit Berkata Tidak Pertanda People Pleaser?

19 November 2021   11:18 Diperbarui: 19 November 2021   11:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
People Pleaser / sumber: aconsciousrethink.com

2. Belum begitu paham prioritas diri

Cenderung Putus Asa terhadap Kemampuan Diri Sendiri / sumber: pexels.com
Cenderung Putus Asa terhadap Kemampuan Diri Sendiri / sumber: pexels.com
People pleaser menjadi orang yang cenderung tidak kenal dengan diri sendiri. Sebab mereka berusaha memprioritaskan kebahagiaan orang lain, cenderung untuk bertindak apatis terhadap kebutuhan pribadi. Rasa ingin dekat terhadap apa yang di sekelilingnya justru mendorong diri sendiri menjadi orang yang tidak percaya diri akan segala kemampuannya.

3. Sering meminta maaf

Meminta maaf / sumber: pexels.com
Meminta maaf / sumber: pexels.com
Pernahkah anda menjadi orang yang peminta maaf? Nyatanya, meminta maaf sebenarnya ialah permintaan salam yang lumrah. Ketika kita berbuat salah, maka kendatinya kita harus meminta maaf terhadap orang yang sudah dilukai. Namun, bagaimana dengan people pleaser?

Mereka menganggap bahwa permintaan orang yang ingin dipercayakan merupakan target yang harus dikejar. Tidak peduli seberapa banyaknya permintaan orang, tetapi ia cenderung untuk mengikuti apa kata orang, bukan kata hatinya. Hal itulah yang mempersepsikan dirinya untuk bisa berlaku perfeksionis (melakukan sesuai dengan orang yang diinginkan tanpa salah sedikit pun). Selalu mengalah dengan mengucapkan "Minta maaf, ya," menjadi usaha people pleaser untuk menghindari konflik.

Penyebab People Pleaser

Apa yang mendorong sekelompok orang atau pribadi menjadi people pleaser?

"Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan," papar Psikolog Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.

Rasa ketidakpercayaan akan diri sendiri menjadi salah satu faktor utama dalam membangun eksistensi diri. Bayangkan saja, people pleaser cenderung untuk menyenangkan hati orang lain. Seseorang mau untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, seperti likes and comments di media sosial.

Mari kita berefleksi sejenak. Apakah anda adalah salah satu peole pleaser yang sesungguhnya?

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun