2. Belum begitu paham prioritas diri
People pleaser menjadi orang yang cenderung tidak kenal dengan diri sendiri. Sebab mereka berusaha memprioritaskan kebahagiaan orang lain, cenderung untuk bertindak apatis terhadap kebutuhan pribadi. Rasa ingin dekat terhadap apa yang di sekelilingnya justru mendorong diri sendiri menjadi orang yang tidak percaya diri akan segala kemampuannya.
3. Sering meminta maaf
Pernahkah anda menjadi orang yang peminta maaf? Nyatanya, meminta maaf sebenarnya ialah permintaan salam yang lumrah. Ketika kita berbuat salah, maka kendatinya kita harus meminta maaf terhadap orang yang sudah dilukai. Namun, bagaimana dengan people pleaser?
Mereka menganggap bahwa permintaan orang yang ingin dipercayakan merupakan target yang harus dikejar. Tidak peduli seberapa banyaknya permintaan orang, tetapi ia cenderung untuk mengikuti apa kata orang, bukan kata hatinya. Hal itulah yang mempersepsikan dirinya untuk bisa berlaku perfeksionis (melakukan sesuai dengan orang yang diinginkan tanpa salah sedikit pun). Selalu mengalah dengan mengucapkan "Minta maaf, ya," menjadi usaha people pleaser untuk menghindari konflik.
Penyebab People Pleaser
Apa yang mendorong sekelompok orang atau pribadi menjadi people pleaser?
"Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan," papar Psikolog Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.
Rasa ketidakpercayaan akan diri sendiri menjadi salah satu faktor utama dalam membangun eksistensi diri. Bayangkan saja, people pleaser cenderung untuk menyenangkan hati orang lain. Seseorang mau untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, seperti likes and comments di media sosial.
Mari kita berefleksi sejenak. Apakah anda adalah salah satu peole pleaser yang sesungguhnya?
Sumber: