Mohon tunggu...
Tesalonika
Tesalonika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lahir sebagai penulis dasar

Pemerhati media dan seisi kata-katanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mitos atau Fakta: Sulit Berkata Tidak Pertanda People Pleaser?

19 November 2021   11:18 Diperbarui: 19 November 2021   11:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
People Pleaser / sumber: aconsciousrethink.com

Pernahkan Anda suka enggak enakkan dengan orang lain? Selalu berkata "iya", "siap", "oke" karena anda tidak mau mengecewakan mereka?

Namun di sisi lain, anda tidak percaya sama kemampuan diri sendiri. Maunya selalu mengikuti perintah orang lain. Tidak peduli dengan pikiran-pikiran yang tidak sekata dengan tindakan.

Kalau tulisan di atas mewakili karakteristik pembaca, pertanda anda termasuk people pleaser.

Dalam bahasa Inggris, people pleaser berarti orang (tokoh utama) yang suka menyenangkan orang lain, sedangkan menyenangkan diri itu justru menjadi hal tersulit bagi hidup mereka.

Seorang psikolog dari Amerika Serikat, Susan Newman, menyatakan people pleaser adalah hidup dengan mendengarkan pendapat orang lain agar dirinya dianggap sempurna oleh orang-orang di sekitarnya.

Ciri-ciri People Pleaser

Mengutip dari materi yang disampaikan oleh Ahmad Zain Fahmi, S.Psi, Mental Health Promoter dalam acara kelas daring bertajuk "Are you a people pleaser?" yang diselenggarakan oleh YourSay, Rabu (15/9/2021), ciri-ciri inilah menunjukkan penanda label bagi seorang people pleaser.

1. Kepentingan orang lain masih di atas kepentingan pribadi

Realita Membahagiakan Kepentingan Orang Lain / sumber: goilfe.id
Realita Membahagiakan Kepentingan Orang Lain / sumber: goilfe.id
Seseorang yang termasuk people pleaser ialah orang yang ingin membahagikan orang lain secara terus-menerus. Mereka tidak mempedulikan tolakan yang ada di dalam pikirannya, tetapi cenderung untuk tetap mengiyakan permohonan orang lain. Kecenderungan ini seringkali terjadi karena tidak mau melukai perasaan orang lain sehingga ingin diakui. 

Seseorang rela berkorban demi kepentingan orang lain, padahal di dalam keyakinan tersimpan penolakan atau kekecewaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun