Mohon tunggu...
Astuhariani
Astuhariani Mohon Tunggu... Petani - Damai itu indah

berpikir, berucap dan bertindak negatif itu menguras energi seseorang 99 kali lebih besar dibanding berpikir, berucap dan bertindak positif

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Jawa bayanganku dan kenyataannya

11 Februari 2011   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan ramadhan kemarin aku mendapat kesempatan menginjakkan kaki di pulau jawa. Perjalananku di mulai di Surabaya, sebelumnya aku cuma gadis kampung yang cuma mendengar dan melihat berita tentang Pulau Jawa di TV dan koran. Di media tersebut aku membaca dan melihat kalau di Jawa itu perkembangannya sangat pesat dibandingkan kota di luar jawa. Di jawa dimana-mana bertebaran gedung-gedung pencakar langit, dimana yang ada cuma gedung, lahan-lahan pertanian sudah tergusur.

Keluar dari bandara Juanda Surabaya hatiku begitu gembira sebentar lagi aku akan melihat kota yang sangat ramai, jalanan yang serba macet seperti yang diperlihatkan di TV. Begitu keluar dari bandara, di mobil mataku selalu memandang keluar tapi kok ada yang aneh, koq surabaya tidak seperti di gambaranku selama ini, semakin jauh perjalanan kok seperti aku di daerah sendiri. Di jalanpun tidak semacet yang digambarkan selama ini. Aku berpikir mungkin jalanan ke penginapanku ini bukan jalur yang padat.

Keesokan harinya rombongan yang aku ikuti menuju Sidoarjo melalui jalan tol, sepanjang jalan aku heran koq dikiri kanan banyak sawah bukankah yang aku dengar di Jawa itu sawah sudah sedikit tapi koq sepanjang jalan banyak sawah yach.

Ternyata selama ini bayanganku tentang jawa tidak sehebat dan seangkuh yang sering diberitakan karena ketika perjalanan dilanjutkan ke Jogja, Bandung, sampai Jakarta semuanya sama saja. Di kiri kanan jalan masih banyak hamparan sawah yang hijau dan macetnyapun hampir sama dengan yang ada di Makassar. Kecele aku hehe.. :-)

Namun, ada satu hal yang betul-betul baru aku lihat yang tidak ada di Sulawesi maupun di Kalimantan yaitu Kereta Api, itulah yang membedakan kota di pulau Jawa dengan Kota luar Jawa. Cuma sayang aku belum bisa menikmati berada didalam kereta Api, ingin sekali aku naik kereta api tapi tidak ada kesempatan. Semoga aja suatu saat kalau kembali ke Jawa aku bisa menikmati kereta Api. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun