[caption id="attachment_114094" align="alignnone" width="480" caption="Google.co.id"][/caption]
Sungguh aku sangat cemas dan naif
Bukan karena tidak ingin sama dengan presepsi manusia pada umumnya
Hanya karena pesimisme yang sering menghantui hati dan fikiran
Sadar akan amanat yang kerap terbengkalai
Kehidupan bukan disini
Sulit membedakan mana yang baik dan sebaliknya
Adakah jalan lurus tanpa harus mengorbankan hati orang-orang dekat
Harapku sering bersebrangan dengan keinginan mereka
Ah .. ada apa ini?
Anugrah berdatangan silih berganti tanpa batas
Kesempatan dan waktu luang terbuka lebar
Benarkah semua ini,mungkinkah ujian manis yang akan berakibat pahit?
Yakinkan aku Tuhan
Semua yang ada telah termaktub dicatatanmu
Bimbinglah aku agar dapat memaksimalkan keseimbangan harap dan cemas
Usaha manusia membangun mimpi cakrawala malam
Tidurlah, dan biarkan Aku bermimpi lagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H