Mohon tunggu...
Dwi Priyanto
Dwi Priyanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Instruktur, Asesor, Konsultan

Selain sebagai akademisi dan praktisi di bidang otomasi industri dan manajemen produktivitas, tetapi juga terus berusaha memiliki kontribusi signifikan dalam pengabdian masyarakat baik dengan menjabat sebagai anggota LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan) dan Pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika Diskrit, Metode Numerik dan Pemrograman Komputer Relevansinya dengan Fiqih Islam dan Maqhosid Syariah

1 November 2024   06:00 Diperbarui: 1 November 2024   06:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Logika, sebagai suatu cara berpikir yang rasional dan sistematis, adalah fondasi penting dalam berbagai disiplin ilmu, seperti matematika diskrit, metode numerik dan pemrograman komputer. Kedua mata kuliah ini membantu mahasiswa memahami cara berpikir terstruktur dalam menyelesaikan masalah dan merancang solusi yang efektif atas berbagai permasalahan yang ada. 

Islam, melalui ajaran-ajarannya, juga mengarahkan umatnya untuk terbiasa berpikir secara logis, rasional, dan bijaksana dalam mengambil keputusan agar sejalan dengan konsep maqashid syariah (tujuan-tujuan syariah) dan kaidah-kaidah fiqih yang ada.

Banyak ayat ayat Al-Qur'an maupun hadits yang menekankan pentingnya berpikir dengan logika dan pemahaman yang mendalam atas berbagai permasalahan kehidupan yang ada, seperti firman Allah SWT dalam Surah Al-Hashr, ayat 2:

"Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai akal" (QS. Al-Hashr [59]: 2).

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk mengambil pelajaran dari peristiwa di sekitar mereka, menggunakan akal sehat dan logika dalam menilai peristiwa peristiwa tersebut. 

Pemikiran logis dan kritis adalah bagian dari penggunaan akal untuk memahami hikmah di balik setiap kejadian yang Allah perintahkan, agar manusia dapat menilai, memahami, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan data data yang ada secara akurat.

Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya berpikir rasional dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengandung prinsip berpikir sebelum berbicara, yaitu mempertimbangkan manfaat atau mudarat dari perkataan yang akan disampaikan. Pemikiran yang rasional dan logis mendahului tindakan, suatu pendekatan yang sangat relevan dalam ilmu logika, di mana proses berpikir mendalam menjadi dasar dari setiap keputusan.

Relevansi Maqashid Syariah dan Kaidah Fiqih dalam Logika dan Pengambilan Keputusan


Dalam Islam, maqashid syariah bertujuan untuk mencapai kemaslahatan bagi umat manusia melalui pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Kaidah fiqih seperti al-umur bimaqasidiha ("segala perkara tergantung pada tujuannya") dan dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbil mashalih ("menghindari mudarat didahulukan daripada mengambil manfaat") adalah panduan strategis yang menekankan pentingnya berpikir logis dan strategis dalam pengambilan keputusan.

Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seorang pengusaha Muslim mungkin dihadapkan pada keputusan untuk memilih mitra bisnis. Dengan menerapkan logika dan prinsip maqashid syariah, ia akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kejujuran, dampak sosial, dan etika kerja dari calon mitra tersebut. Jika ada indikasi bahwa kerja sama dapat membahayakan usaha atau bertentangan dengan nilai-nilai Islam, maka ia lebih baik menghindari kerja sama tersebut meskipun secara materi menguntungkan.

Logika dalam Mata Kuliah Matematika Diskrit, Metode Numerik dan Pemrograman Komputer


Pada mata kuliah matematika diskrit, mahasiswa belajar tentang logika, teori himpunan, graf, dan algoritma---semuanya melibatkan cara berpikir struktural yang bisa diterapkan dalam pemecahan masalah kehidupan nyata. 

Misalnya, dalam teori graf, seorang mahasiswa dapat memahami bagaimana suatu sistem terstruktur dan bagaimana komponen-komponennya saling berinteraksi, mirip dengan bagaimana seorang Muslim perlu memahami dampak dari setiap keputusan dan hubungannya dengan tujuan syariah.

Logika dalam mata kuliah Metode Numerik sangat berperan dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah melalui pendekatan matematis dan komputasi.

 Metode Numerik adalah bidang yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang kompleks melalui pendekatan numerik atau perkiraan (aproksimasi), terutama ketika solusi analitik sulit atau bahkan tidak mungkin ditemukan.

 Islam mendorong pemanfaatan akal untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah dan menemukan solusi untuk masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mirip dengan cara seorang praktisi Metode Numerik membangun model matematika dari suatu masalah, sehingga solusi logis dan rasional dapat ditemukan melalui perhitungan.


Sementara itu, dalam pemrograman komputer, logika dan algoritma menjadi dasar dari pengambilan keputusan yang efektif. Setiap program dirancang berdasarkan keputusan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Prinsip ini mirip dengan ajaran Islam yang mengarahkan umatnya untuk memiliki tujuan jelas dalam setiap tindakan, seperti yang Allah firmankan dalam Surah Al-Mulk, ayat 2:

"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalnya." (QS. Al-Mulk [67]: 2)

Ayat ini mengingatkan bahwa segala sesuatu diciptakan dengan tujuan, mengajarkan manusia untuk menjalankan kehidupan dengan niat dan langkah yang terarah.

Contoh Aplikasi Logika dalam Kehidupan Sehari-hari


Mengatur Keuangan: Dalam pengelolaan keuangan keluarga, seorang Muslim menerapkan prinsip dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbil mashalih. Ia akan mengutamakan kebutuhan pokok dan menekan pengeluaran yang tidak penting, sesuai dengan logika dasar prioritas dalam kehidupan. 

Dengan berpikir logis, ia dapat membuat keputusan finansial yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga sesuai dengan ajaran Islam tentang menghindari pemborosan.

Pendidikan Anak: Orang tua yang memahami konsep logika dan maqashid syariah akan berusaha memberikan pendidikan yang tidak hanya akademis tetapi juga moral dan agama. Sejalan dengan prinsip maqashid syariah, pendidikan harus membantu anak menjaga akalnya, agamanya, dan masa depannya.

Memilih Produk Halal: Dalam memilih produk makanan atau minuman, seorang Muslim akan berpikir logis untuk memastikan produk tersebut halal dan baik bagi kesehatan. Dengan pemikiran yang sistematis, ia tidak hanya mengikuti prinsip syariah tetapi juga memastikan konsumsi yang bermanfaat (halal dan baik).

Memilih Calon Pemimpin: Dalam memilih calon pemimpin, seorang Muslim akan berpikir logis untuk memastikan pilihannya tersebut adalah yang terbaik dan sejalan dengan prinsip Maqhosid Syariah. Dengan pemikiran yang sistematis, ia tidak hanya mengikuti prinsip syariah tetapi juga memastikan pilihannya memberikan manfaat maksimal dan mudharat minimal bagi masyarakat.

Kaidah Fiqih dalam Memilih Pemimpin di Situasi Tidak Ideal

Dalam realitas politik, pemilih sering kali dihadapkan pada pilihan yang tidak ideal, kita tidak di hadapkan pada pilihan baik dan baik atau baik dan buruk, tetapi kita dihadapkan pada pilihan yang sama sama buruk. Disinilah kaidah fiqih Islam memberikan panduan. Berikut adalah beberapa kaidah fiqih yang relevan:

  • Kaidah "Akhafud Dhararain" (Memilih Mudarat yang Lebih Ringan):Ketika semua kandidat yang ada memiliki kelemahan, umat Islam dianjurkan untuk memilih yang paling sedikit mendatangkan kerugian atau yang paling mendekati kebaikan. Kaidah ini mengajarkan bahwa dalam keadaan terpaksa, diperbolehkan memilih opsi yang mudaratnya lebih kecil demi mencegah mudarat yang lebih besar.

  • Kaidah "Dar'ul Mafasid Muqaddam Ala Jalbil Mashalih" (Mencegah Kerusakan Lebih Didahulukan daripada Mendatangkan Kebaikan):Jika ada calon yang membawa lebih banyak risiko kerusakan bagi umat, lebih baik menghindarinya meskipun calon lain mungkin hanya membawa sedikit kebaikan. Menghindari kerusakan yang besar dianggap lebih utama dalam syariat.

  • Kaidah "Al-Masyaqqatu Tajlibut Taysir" (Kesulitan Mengundang Kemudahan):Dalam kondisi yang sulit, Islam memberi kemudahan kepada umat untuk memilih pilihan terbaik dari yang ada. Meskipun pemilihan ini tidak ideal, umat Islam diajarkan untuk mengambil pilihan yang paling mungkin mendatangkan manfaat.

Dengan kaidah ini, seorang Muslim dituntun untuk berpikir secara strategis dan rasional ketika memilih pemimpin, terutama dalam kondisi di mana calon yang ideal mungkin sulit ditemukan.


Logika dan pemikiran kritis adalah inti dari pengambilan keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang akademik maupun menghadapi berbagai kondisi kehidupan sehari hari. 

Dengan memahami maqhosid syariah, kaidah fiqih, ketika mempelajari mata kuliah matematika diskrit, metode numerik dan pemrograman komputer, mahasiswa lebih dibiasakan untuk berpikir struktural, yang tidak hanya berguna di bidang akademik, tetapi juga dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan prinsip Islam. 

Islam melalui maqashid syariah dan kaidah fiqih, mendorong umat untuk berpikir logis, rasional, dan strategis dalam memutuskan segala sesuatu, sehingga menghasilkan keputusan yang membawa kemaslahatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, negara dan bangsa.

Wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun