Penggriringan opini merupakan suatu bentuk pengelabuan massal yang dilakukan oleh politisi semblekete untuk membentuk pemahaman tertentu di tengah masyarakat, dengan memperalat media massa. Modusnya antara lain adalah menciptakan desas-desus atau dan intrik-intrik yang menguntungkan pihaknya. Atau memuji-muji dirinya sendiri dan mendiskreditkan pihak lawannya.
Artikel berjudul Tiga Srikandi Menguak Takdir, di-delete oleh admin dengan alasan banyak beberapa pembaca merasa terganggu dengan isi artikel itu, lalu admin menuruti permintaannya untuk mendeletenya. Tak ada masalah bagi penulis, silakan saja. Yang jadi persoalan adalah resistensi pendukung Jokowi terhadap kritikan meskipun berdasarkan fakta, dan ketidakmampuan mereka menilai kebenaran di luar Jokowi. Dalam arti kata, penggiringat opini yang dirancang oleh Timses Jokowi nyaris mencapai tujuannya.
Tercapai tujuannya, bukan berarti ada manfaatnya, baik bagi kelompoknya maupun bagi komunitas saingannya. Bahwa Jokowi - JK hanyalah manusia biasa yang tak luput kesalahan dan godaan hawa nafsu duniawi, menganggapnya sebagai manusia sempurna hanyalah kebutaan yang menyedihkan. Terutama bagi para pendukungnya kelak, akan menelan kekecewaan fatal nantinya.
Zaman sudah berubah. Setiap informasi dapat digulirkan melalui media sosial tanpa bisa ditutup-tutupi, bahkan yang tersembunyi di lobang semut. Pembohongan publik adalah upaya yang sia-sia, tak bisa langgeng, dan hanya akan menimbulkan kekecewaan di ujungnya.
Terimakasih atas pemberangusan artikel-artikel saya. Lebih dari sepuluh biji dibreidel, bukan karena ada kesalahan di dalamnya, tetapi karena mendukung Prabowo Subianto.-
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
