Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnaen
Iskandar Zulkarnaen Mohon Tunggu... -

Curhat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menonton Jokolover di Kompasiana

8 Juni 2014   21:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi yang belum tahu, di Kompasiana ini ada komunitas yang menamakan diri Tim Hore. Sesuai namanya, mereka ini cenderung berhura-hura, tak menghiraukan tata-krama, merendahkan orang lain di luar kelompoknya. Kalau ada salah satu anggotanya memosting tulisan mereka akan rame-rame meng-kliknya supaya masuk terter. Begitu pula kalau ada tulisan mereka mendapat kecaman dari pembaca mereka akan rame-rame membelanya seperti sekelompok hiyena gurun. Kebiasaan lainnya adalah suka berpasang-pasangan, ada yang berlagak jadi suami-isteri, lalu ttm-an.

Meskipun produktifitas menulisnya lumayan dan tulisan mereka kerap nangkring jadi HL, tetapi karena kebiasaan mereka yang inklusif itu mengakibatkan banyak orang melempar tudingan miring. Ada yang menuding di kelompok itu terdapat penulis cabul, penulis selangkangan, penulis anti-sosial dan anti agama (karena mereka berprinsip ulama tak boleh berpolitik).

Di antara pentolan Tim Hore itu adalah Pakde Kartono, Ninoy Karundeng, Elen Maringka, Ilyani Sudrajat, Elde, Gatot Swandito, Gunawan, Ifani, Sutomo Paguci, Jack Sutopo, dll. Kelompok ini pula ditengarai memiliki sejumlah akun kloningan untuk mendukung tulisan-tulisan mereka.

Tim Hore ini terbentuk sekitar meletusnya kasus korupsi abal-abal yang melibatkan Politisi PKS, dalam kasus korupsi impor daging sapi yang terkenal. Merasa mendapat angin menghina ulama, mereka ini terkenal nyinyirnya jika bicara mengenai pustun, dan berusaha menamai PKS sebagai partai daging sapi, partai pustun, partai mak-jleb, nyohhh…., croott…, dsb. Mereka doyan sekali membully ulama.

Memasuki musim politik sekarang ini, Tim Keblinger ini secara utuh menjadi pendukung fanatik Jokowi. Bagi mereka Jokowi itu adalah nabi. Semua nyang dilakukan Jokowi adalah kelakuan nabi. Termasuk dalam kasus korupsi transjakarta, ada saja cara mereka mengatakan bahwa nabi dibolehkan korupsi asalkan tujuannya untuk mempopulerkan kenabiannya.

Weleh-welwh………

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun