Mohon tunggu...
Yoes Pandji
Yoes Pandji Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya cuma takut dengan dua hal yaitu Iblis berwajah cantik dan saat langit runtuh\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Tanah Air Beta

14 Agustus 2012   00:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1344905082117547148

[caption id="attachment_192897" align="aligncenter" width="300" caption="gambar dari: inigis.com"][/caption] INDONESIA TANAH AIR BETA Lagu nasional pertama yang sangat kuhafal adalah Indonesia Tanah Air Beta, selain Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tentunya. Lagu yang selalu membuat diriku merinding bila menyanyikannya. Pusaka abadi nan jaya, benarkah Indonesia selalu menjadi pusaka untuk anak-anaknya?, dengan hingar bingarnya perseteruan politik, meningkatnya konflik horisontal, dengan bombastisnya ekspoloitasi sumber daya alam, dengan korupsi yang meraja lela, tetapkah bangsa ini menjadi pusaka?, bisakah bangsa ini menjadi jaya? Dipuja dan dipuji bangsa lain, karena keindahannya, karena keramahan orang-orangynya, karena sikap saling menghargai sesama anak bangsa, karena menghormati bangsa lainnya. Soekarno sempat menjadi pemimpin dunia, dengan menjadi pemimpin non blok, membuat gerakan NEFO, dulu beliau sangat disegani, diseganikah bangsa ini sekarang oleh pihak dunia?. Ah walaupun, apapun kondisinya, disini tempat lahir saya, tempat lahir beta, dimana aku dibesarkan bundaku, bunda pertiwi. Ah aku tetap percaya bangsa ini menjadi besar, menjadi jaya, menjadi pemimpin dunia, yang kami alami semua ini sekarang adalah segala proses pendewasaan untuk menjadi besar dan lebih besar lagi. Ah apapun itu Indonesia tetap tanah airku, semua anak-anak bangsa harus bekerja keras membuat bangsa ini lebih baik di bidang hukum, politik, ekonomi dan kesejateraan rakyat. Indonesia, tempat berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata MERDEKA !!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun