Mimpi yang sama. Rasa menyesal yang mencengkram di ujung kerongkongan. Serta raungan yang tak disangka menguras tenaga. Mimpi yang sampai hari ini masih menjadi misteri di kehidupanku. Kamu selalu disana. Mendekapku erat dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Ketika kamu memintaku agar tidak untuk mengingatnya, aku justru semakin penasaran. Jadi, aku diam-diam mencari tahu. Setidaknya, Aku ingat jati diriku yang sebenarnya. Bahkan jika itu akhirnya, Aku harus menyesali segalanya.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H