Mohon tunggu...
Yeni Farikha
Yeni Farikha Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi islam di cirebon, yang sedang mencari makna dari arti kehidupan yang sesungguhnya. mencoba mengembangkan apa yang bisa di kembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat ku Butuh

10 Januari 2012   15:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Matahari seakan menunjukan dirinya dengan perlahan namun pasti, cahayanya nampak indah dengan pantulan yang nampak bak sebuah cermin terang dalam kotak. Udara segarpun terasa menusuk ke tulang-tulang yang usang dimakan oleh jaman. Ku terduduk di persinggahan yang amat ku cintai, namun dengan kesendirianku. Yaaah..... aku hanya seorang nenek yang hidup sebatangkara tanpa seorang cucu dan sanak saudara di sampingku, semuanya jauh suamikupun telah meninggalkan aku di saat aku sedang ingin bersamanya. Begitu malang nasibku, namun aku harus tetap kuat dan bertahan disini! sejuta kenangan telah terukir dalam persinggahan yang telah kusinggahi ini, cukuplah buatku tuk menjadikan suatu penyemangat untukku. Namun, sampaikapan ini kan seperti ini? aku butuh kehangatan layaknya sebuah keluarga yang bisa memberi tawa senyum dalam hari-hariku, namun semua itu seakan pupus dan sirnah. Tuhan....kembalikan mereka padaku, aku butuh mereka tuk melengkapi hari-hariku, Tolong aku Tuhan....
Hari berganti hari, waktupun berputar dengan cepat. dan di saat nenek tersebut sedang terduduk di depan latar rumahnya, ia mendengan teriakan anak kecil yang semakin jelas dalam telinganya.
"nenek...nenek....aku datang nenek....nenek aku rindu terhadapmu.....peluk dan cium aku nek, jangan kau lepas dan biarkan aku pergi tuk meninggalkanmu sendiri lagi nek"
Raut muka yang nampak berkerut itu seakan tak nampak lagi, di saat semua hadir dan berkumpul bersama nenek tersebut :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun