Mohon tunggu...
Sepfian Herdyanto
Sepfian Herdyanto Mohon Tunggu... -

The Man who is reaching for his Big Dreams ;)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merenungkan Eksistensi Tuhan

23 Desember 2009   03:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah kamu memperhatikan alam sekitar?
Mengapa setiap hewan tepat dlm bentuk dan komposisinya?
Kita bisa membayangkan bagaimana bila laba-laba itu sebesar anjing atau semut sebesar kerbau..

Pernahkah engkau memperhatikan dirimu sendiri?
Bagaimana tubuh kita terdiri dr berbagai sistem?
Sebut saja sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf.
Masuk akalkah suatu sistem ada dgn sendirinya tanpa sang perancangny?

Pernahkah kau memperhatikan bagaimana kita tumbuh menjadi dewasa?
Bagaimana kita bs 'selamat' dr hukum entropi di mana segala sesuatu itu semakin lama semakin rusak, aus dan hancur, selama proses pertumbuhan?

Pernah kau memperhatikan sistem tata surya di angkasa sana?
Bagaimana letak bumi sangat cocok sekali utk kondisi makhluk hidup?

Pernahkah kau memperhatikan bagian terkecil dr materi?
Bagaimana komposisi atom sangatlah seimbang, sehingga tdk saling tolak menolak atau tarik menarik.
Bisakah kau membayangkan apa yg trjadi pada diri kita ketika smua atom tiba2 menjadi tdk seimbang?

Pernahkah kau memperhatikan DNA kita? Bagaimana 'benda' sekecil itu mampu menyimpan informasi seluruh aspek tubuh kita?
Perlu berapa abad kah manusia menemukan flashdisc yg mampu menyimpan informasi 'hanya' beberapa gigabyte?

Semua itu adalah suatu pertanda. Dan untuk penulis adalah suatu tanda yg jelas sekali akan eksistensi Tuhan.

Tuhan tdk perlu 'berada', karena ruang dan waktu, seperti kita, hanyalah membatasi 'ruang gerak' Nya.. Dan mungkin pula ruang dan waktu hanyalah kreasi-Nya.

Mungkin nalar kalian masih mendebatnya.. Namun sadarilah, bagaimana engkau memahami dunia, apalagi Tuhan, hanya dengan sebelah otakmu???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun