dan seterusnya....
Mulailah terus berlatih dengan cara itu agar Anda bisa terlatih dulu untuk bercerita. Ini adalah pelajaran dasar mengarang: berlatih menceritakan sesuatu dengan diskriptif alias detil. Tuliskan dulu gambaran sebuah ojek itu sepanjang-panjangnya, sedetil-detilnya, selengkap-lengkapnya. Sepanjang apa? Ya, sepanjang Anda merasa tulisan itu sudah bisa menjelaskan objek itu dengan terang-berderang kepada pembaca. Anda harus menghadirkan film di kepala pembaca agar mereka yang membacanya seperiti sedang menonton film. Lalu, apakah itu sudah bisa disebut cerpen? Ya belum. Itu baru latihan bercerita.
Anda harus mahir dulu bercerita. Kalau itu sudah dilalui, menulis cerpen itu gampang. Nanti saya sambung lagi ya. Oh ya, bagi teman-teman yang tertarik ngobrol-ngobrol dan belajar menulis cerpen, Teroka mengadakan kelas menulis #OutdoorWritingClass dan silakan baca informasinya di teroka.org. Selamat menulis. Salam. ***
MUSTAFA ISMAIL, menulis cerpen, puisi, esai, dan penggagas #OutdoorWritingClass. Mendirikan Teroka Indonesia bersama Ni Komang Ariani dan Hadi Sastra sebagai ruang untuk diskusi, belajar dan berkreativitas yang asyik dan menyenangkan. Tinggal di Tangerang Selatan. Buku cerpen saya "Cermin" (2009) dan "Lelaki yang Ditelan Gerimis" (2014). Blog: musismail.com, twitter: @musismail.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H