Para pemain (trainer) “Pokemon Go” dirasakan sudah mengganggu, karena masuk ke kawasan, lapangan dan bahkan pekarangan milik pribadi. Bukan itu saja, pemain juga memasuki zona berbahaya seperti jaringan listrik dan reaktor nuklir. Sehingga dirasakan perlu untuk “membunuh” Pokemon.
Sebuah perusahaan listrik di Florida, AS menyewa perusahaan IT Security yang bernama “LookingGlass” untuk mencegah pemain “Pokemon Go” memasuki kawasan mereka. Cara yang dilakukan adalah dengan mengubah “code” game Pokemon Go, sehingga tak bisa memasuki daerah larangan (tertentu).
Artinya GPS yang terintegrasi dengan “Pokemon Go” tak bisa mengidentifikasi atau menemui lokasi yang terlarang seperti kawasan berbahaya milik perusahaan listrik Florida. Kawasan terlarang hilang dari peta Google.
Sekarang, menurut perusahaan IT Looking Glass, mereka kebanjiran order untuk “membunuh” Pokemon, agar tak memasuki kawasan pribadi atau zona tertentu milik peng-order.
Di Amerika Serikat sendiri banyak ditemui kasus kasus yang membahayakan keselamatan pemain dan masyarakat umum. Ada dua orang yang terjatuh dari tebing; seorang remaja menemui mayat di sungai; dan beberapa pemain tertabrak mobil polisi.
Mengingat resiko bermain “Pokemon Go,” sekarang polisi di Amerika mengeluarkan surat edaran agar pemain menjauhi kawasan kawasan umum seperti rumah ibadah, bangunan pemerintah dan kawasan bisnis.
Untuk anak anak seperti yang dilaporkan oleh The New York Times (sumber), tim pediatric dari Cohen Children’s Medical Center telah mengidentifikasi bahaya bermain Pokemon Go. Anak anak mudah dipancing untuk “menangkap” Pokemon di daerah daerah terisolasi. Kemudian untuk dilecehkan, bahkan di-bully.
Saat ini Pokemon Go sudah dirilis di Indonesia, apakah perlu diantisipasi agar pemain tidak memasuki kawasan tertentu seperti istana negara dan pangkalan militer ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H