Mohon tunggu...
Tanza Erlambang
Tanza Erlambang Mohon Tunggu... -

# Ever stay in several countries, and stay overseas until currently. ## Published several books, some of them are: Hurricane Damage on Coastal Infrastructures (ISBN: 978-19732-66273) dan Prahara Rupiah (ISBN: 979-95481-1-X)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tanpa KPK, Denmark Bebas Korupsi!

25 Februari 2016   12:25 Diperbarui: 25 Februari 2016   18:44 5091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mantan PM Denmark (Helle Thorning-Schmidt) dan jajaran menterinya naik sepeda ke kantor (Foto: www.cyclestyle.com.au)"][/caption]Transparancy International, sebuah organisasi antikorupsi global, menetapkan Denmark ranking 1 dunia sebagai negara “bebas korupsi”. Tak tanggung-tanggung, predikat negara “bebas korupsi” di muka bumi ini dsandang oleh Denmark untuk 5 (lima) tahun berturut-turut, yaitu tahun ini (2016); 2015; 2014; 2013 (bersama New Zealand); dan 2012 (bersama New Zealand dan Finlandia).

Aneh bin janggal, Denmark, mungkin “satu satunya” negara di dunia yang tak ada komisi atau lembaga atau badan atau institusi antikorupsi semacam KPK (Indonesia); FBI, Trade Compliance Center, dan Securities and Exchange Commission (Amerika Serikat); Fighting Corruption – Fostering Transparency (Jerman); Tribunal de Grande Instance de Paris (Perancis); dan Independent Commission Against Corruption (Hong Kong).

Tambah aneh lagi, ternyata pemerintah dan DPR (parlemen) Denmark “tak pernah” berpikir untuk membuat komisi, lembaga atau badan antikorupsi dan semacamnya. Mungkin mereka bilang, “Emang gue pikirin?” Anda pasti bertanya-tanya, “Loh… kok bisa?” Untuk menjawab keheranan Anda, ikuti cerita berikut.

Saya: Beberapa hari lalu aku kehilangan dompet
Nenek (usia 78 tahun): terus?

Saya: Ketemu, tergeletak di ruang umum selama 3 hari. Ruang tersebut banyak orang lalu lalang.
Nenek (usia 78 tahun): terus !?

Saya: Mengejutkan!
Nenek (78 tahun): Terus… apanya yang mengejutkan?

Saya: Isinya masih utuh. Komplit, tak ada yang hilang, termasuk uang.
Nenek (78 tahun): Itulah anak jaman sekarang!

Saya: Apanya yang itulah dengan anak jaman sekarang?
Nenek (78 tahun): Kalau saya mah…!

Saya: Terus?!
Nenek (78 tahun): Saya buka itu dompet!

Saya: Terus?!
Nenek (78 tahun): Saya cari kartu identitas Anda!

Saya: Terus?! (Batinku, mau diapain sih kartuku sama si nenek ini?)
Nenek (78 tahun): Kan ada alamatnya…. Saya akan antar dompet Anda ke rumah. Begitulah orang Denmark ketika saya muda dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun