Filsafat sering kali dianggap sebagai ilmu yang sulit dipahami, ilmu yang tak terjangkau rata-rata daya pikiran manusia dan ilmu yang terlalu melangit. Ilmu yang terlampau kurang kerjaan dan kurang penting untuk dipelajari.
Anggapan-anggapan itu tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar juga.
Mempelajari filsafat memang butuh otak yang lebih, keingintahuan yang tinggi, rasa kepo yang besar dan ketekunan yang lebih ekstra.
Dan itu wajar-wajar saja. Semua ilmu atau segala hal juga membutuhkan hal-hal seperti itu untuk bisa dipelajari dan dipahami.
Tidak ada yang mudah dan instan...
Barangkali yang membuat filsafat terasa ruet, njlimet, dan sukar dipelajari dan dipahami ialah karena selama ini cara pandang maupun cara belajarnya yang kurang tepat.Â
Maksud saya, kita selama ini mungkin tidak memilik cara pandang dan dasar yang jelas mengenai apa sebetulnya filsafat.
Kita cukup hanya dengan melihat-lihat sedikit buku, cuplikan video serta ringkasan pemikiran para filsuf lalu kemudian dengan serta merta menyimpulkan tanpa mencoba menggali lebih dalam apa itu filsafat.
Filsafat disamping sering dianggap ilmu yang mengawang-ngawang, ia juga sering dianggap sebagai ilmu yang menyimpang dan menyesatkan, sehingga seolah-olah filsafat itu menakutkan dan sewaktu-waktu sangat bisa menyesatkan (katanya).
Pandangan semacam ini tidak benar, dan karena itulah artikel ini saya tulis untuk setidaknya memberikan dasar dan gambaran yang jelas dan lebih mudah dipahami mengenai apa sebetulnya filsafat.