Mohon tunggu...
Teresia Chelsea
Teresia Chelsea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi di universitas terluas di Asia Tenggara, Universitas Sriwijaya. Memiliki hobi membaca novel untuk menjelajahi dunia imajinasi, menonton film Disney yang penuh keajaiban, dan bermain badminton untuk menjaga kebugaran sambil bersenang-senang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partisipasi Gen Z: Kunci Transformasi Politik di Pilkada 2024

2 Oktober 2024   08:12 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:25 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memainkan peran penting dalam perubahan politik di Indonesia, khususnya dalam Pilkada 2024. Mereka dikenal sebagai pemilih yang kritis, teknologi-savvy, dan peduli terhadap isu-isu sosial, menjadikan mereka kekuatan yang tidak bisa diabaikan.

Gen Z cenderung lebih selektif dalam memilih kandidat. Dengan akses informasi yang luas, mereka dapat menganalisis kandidat dan isu politik secara mendalam. Menurut Pew Research Center, "Generasi Z lebih cenderung melakukan penelitian tentang kandidat dan isu sebelum memberikan suara," yang menunjukkan kesadaran politik yang tinggi di antara mereka. Partisipasi aktif Gen Z bisa menjadi kunci bagi kandidat yang menawarkan solusi nyata untuk tantangan lokal dan nasional.

Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi digital, Gen Z memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan opini politik. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter berfungsi sebagai ruang untuk berdiskusi dan mendukung kandidat. Seperti yang diungkapkan oleh Smith (2021), "Media sosial telah mengubah cara pemilih muda berinteraksi dengan politik," memungkinkan mereka untuk terlibat secara langsung.

Gen Z juga peduli terhadap isu sosial, seperti perubahan iklim dan kesetaraan gender. Studi oleh McKinsey menunjukkan bahwa "Gen Z lebih memilih pemimpin yang menunjukkan komitmen nyata terhadap isu-isu sosial." Dalam Pilkada 2024, partisipasi mereka dapat membawa perubahan signifikan terhadap kebijakan publik.

Namun, partisipasi Gen Z juga menghadapi tantangan. Penyebaran hoaks melalui media sosial dapat memengaruhi pemahaman politik mereka. Zuckerman (2022) menyatakan bahwa "Keterpaparan Gen Z terhadap informasi yang salah dapat mengganggu proses pengambilan keputusan mereka." Untuk itu, pendidikan politik yang lebih baik dan peningkatan literasi digital menjadi penting.

Secara keseluruhan, Gen Z memiliki potensi untuk mentransformasi lanskap politik Indonesia. Keterlibatan aktif mereka di Pilkada 2024 bukan hanya sekadar pemilihan pemimpin, tetapi juga mencerminkan masa depan demokrasi Indonesia yang lebih inklusif dan progresif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun