Jurnalisme Masa Depan

Berikut merupakan poin-poin penting untuk memahami Jurnalisme Multimedia :

Mendefinisikan ulang jurnalisme multimedia

• Project "Snow Fall" NYTimes menggunakan teknik storytelling
• Menggunakan berbagai macam bentuk multimedia (audio, video, photos, informational graphics, and motion graphics) untuk mendukung berita

Future Journalism

• Membutuhkan "digital skill" dan kecakapan untuk berpikir digital
• Jurnalis masa depan adalah 1. multimedia storyteller, 2. tahu bagaimana menggunakan kata-kata, video, grafik, 3. Mampu menceritakannya dalam banyak format.
• Jurnalisme masa depan dibuat oleh komunitas.
• Menggunakan sosial media. Tidak hanya untuk broadcast. Tapi 1. Untuk menemukan ide cerita baru, trend yang sedang berkembang, maupun hal apa yang sedang paling dicari oleh audience, 2. Sosial media digunakan untuk menjalin relasi dengan audience, 3. Memberi perhatian pada suatu topik yang sedang hangat dibicarakan di sosial media, 4. Membantu audience dalam membuat dan meningkatkan suatu personal brand
• Jurnalis masa depan adalah blogger dan curator. Cirinya: 1. has a personal voice? 2. Membuat konten dalam web, 3. Sebagai seorang partisipan dalam suatu jaringan ekonomi, 4. Memahami tentang konsep 'speed' dan SEO (Search Engine Optimization), 5. Membangun komunitas
• Jurnalis masa depan memiliki jiwa wirausaha. Karena open minded, selalu bereksperimen, terkadang disebut sebagai seorang innovator, seorang yang bisa mengatasi suatu masalah.
• Jurnalis masa depan mungkin adalah web programmer
• Jurnalis masa depan mengerti tentang bisnis
• Jurnalis masa depan tahu menggunakan metrics (Google Analytics, Omniture, Nielsen, Bit.ly)
• Jurnalis masa depan melakukan komunikasi interpersonal dengan audience. Contoh: kirim email untuk memberitahukan kepada audience bahwa ada berita terbaru dari medianya.