Tumbuhan paitan atau kembang bulan atau bisa disebut bunga matahari Mexico tanaman ini berasal dari Meksiko dan menyebar kenegara-negara tropika basah dan subtropika di AmerikaSelatan, Asia, dan Afrika. Paitan termasuk kedalam famili Asteraceae. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada tanah yang kurang subur, yang sering ditemui di semak di pinggir jalan, lereng-lereng tebing atau sebagai gulma di sekitar lahan pertanian. Adaptasi tumbuhan paitan cukup luas, berkisar antara 2-1.000 m di atas permukaan laut.Â
Tanaman paitan berupa tumbuhan perdu dengan tinggimencapai 5 m, batang tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau. Daun tunggal berseling dengan panjang 26-32 cm, lebar 15-25 cm, ujung dan pangkal runcing, pertulangan pada daun yaitu menyirip, dan berwarna hijau. Bunga majemuk muncul diujung ranting, tangkai bulat, kelopak berbentuk tabung,berbulu halus, putik melengkung, dan berwarna kuning.
Batang memiliki kandungan lignin cukup tinggi, sesuai digunakan sebagai kayu bakar. Tajuk apabila dipangkas, cepat tumbuh kembali. biomassa dari pangkasan tanaman tersebut dapat digunakan sebagai pakan ternak atau dikembalikan kelahan sebagai pupuk hijau. Paitan dimanfaatkan sebagaisumber hara N dan K oleh petani Kenya. Di Indonesia, paitan belum banyak dimanfaatkan, padahal merupakan sumber pupuk hijau atau bahan organik tanah melalui teknik pertanaman lorong atautanaman pembatas kebun. Paitan adalah gulma tahunan yang layak dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi tanaman.
Paitan mempunyai potensi sebagai suplemen pupukan organik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, mampu mengurangi polutan dan menurunkan tingkat jerap P, Al, dan Fe aktif. Pupuk organik paitan mampu meningkatkan bobot segar tanaman karena mudah terdekomposisi dan dapat menyediakan nitrogen dan unsur hara lainnya bagi tanaman. Keunggulan serasah paitan sebagai pupuk organik adalah cepat terdekomposisi dan melepaskan unsur N, P, dan K tersedia. Aplikasi pupuk organik asal paitanmeningkatkan produktivitas tanaman kedelai, padi, tomat,okra, dan dilaporkan sebagai sumber unsur hara utamapada tanaman jagung di Kenya, Malawi, dan Zimbabwe.
Biomass paitan sebagai pupuk organik mampu meningkatkan hasil jagung lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk organik Crotalariajuncea dan Mucuna utilis. Paitan sebagai pupuk organik mampu meningkatkan unsur P pada tanah kahat P di Colombia. Kecepatan dekomposisi bergantung pada kualitasbahan organik. Rasio C/N sering digunakan untuk memprediksi kualitas bahan organik. Bahan organik lebih mudah termineralisasi apabila C/N di bawah nilai kritis25-30.Â
Apabila C/N di atas nilai kritis akan terjadi immobilisasi N sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Menurut penelitian Pardono (2011), lajudekomposisi Chromolaena odorata lebih cepat dibandingkan dengan paitan meskipun nilai C/N-nya lebih besar. Rata-rata nisbah C/N C. odorata 20,05 pada umur 0 hari, turun menjadi 5,12 setelah 21 hari, sedangkan pada paitan dari C/N awal 18,69 menjadi 7,57. Meskipun terdapat perbedaan laju dekomposisi, kedua tumbuhan ini cukup baik sebagai pupuk organik. Keunggulan Paitan Penggunaan paitan sebagai pupuk organik mempunyai beberapa keunggulan, ditinjau dari beberapa aspek :
1. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai mulsa,disebarkan di permukaan tanah sebagai penutup tanah mampu mengendalikan gulma, di samping fungsi utamanya mengurangi penguapan air tanah danmengurangi fluktuasi suhu tanah. Mulsa paitan cepatmengalami dekomposisi dan haranya terdaur ulang,sehingga menambah kesuburan tanah.
2. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai bahankompos. Pemberian kompos penting bagi perbaikansifat fisik, kesuburan kimiawi (peningkatan kadar N,P, K, dan Mg tanah) dan peningkatan kehidupan biotatanah, sehingga meningkatkan kualitas tanah.
3. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai pupuk hijau dan substitusi pupuk anorganik. Tumbuhan paitan dapat menghasilkan biomass yang tinggi, yaitu 1,75-2,0 kg/m2/tahun.Â
4. Daun paitan kering mengandung N 3,50-4,00%, P0,35-0,38%, K 3,50-4,10%, Ca 0,59%, dan Mg 0,27%. Pupuk hijau dari paitan juga dapat mensubstitusi pupuk KCl. Kandungan hara daun dan batang paitan lebih tinggi dibandingkan dengan sumber pupuk organik lainnya, seperti kotoran ayam atau jerami padi. Kandungan hara paitan juga lebih baik dibandingkan dengan pupuk hijau lainnya seperti Centrosemapubescens, Calopogonium mucunoides, dan Chromolaenaodorata. Oleh karena itu, paitan dapat digunakan sebagai pupuk organik ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H