Peran Air dalam Tubuh
Tujuh puluh persen komponen penyusun tubuh manusia adalah air. Hal inilah yang menyebabkan mengapa air sangat penting bagi kehidupan manusia. Dikutip dari Tribun-Timur.com (22/01/2011), air berperan dalam pembentukan berbagai cairan tubuh, seperti darah, hormon, enzim dan sebagainya. Selain itu air juga terdapat dalam otot dan berguna menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.Â
Di samping itu, melalui produksi keringat yang sebagian besar terdiri atas air dan garam, air ikut mendinginkan suhu tubuh. Di sisi lain, air juga berfungsi sebagai pelarut, pelumas dalam bentuk cairan sendi, bantalan pada jaringan tubuh, media transportasi , serta detoksifikasi tubuh. Alasan inilah yang membuktikan bahwa anjuran untuk meminum air minimal sebanyak 8 gelas per hari bukanlah asal-asalan.
Industri Air Mineral
Oleh karena dasar pemikiran tersebut, industri air mineral berlomba-lomba memproduksi air mineral dalam kemasan kaca maupun plastik. Sayangnya, limbah plastik bekas kemasan tersebut memerlukan waktu puluhan hingga ribuan tahun untuk dapat terurai, sehingga menjadi masalah bagi lingkungan.
 Dikutip dari Kompas.com (19/08/2018), Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.Â
Selain itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Dalam Lingkungan Hidup dikatakan bahwa kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar pertahun tahun serta berdasarkan perkiraan Bank Dunia, jumlah ini dapat bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Tentu saja ini menjadi masalah lingkungan yang sangat serius bagi lingkungan hidup kita.
Bahaya Sampah Plastik
  Keberadaan sampah plastik yang sulit terurai tentu saja tidak akan menjadi masalah apabila tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Sayangnya, yang terjadi pada kenyataannya adalah yang sebaliknya. Sampah plastik dapat menimbulkan beragam keadaan tidak normal pada lingkungan. Contohnya, plastik dapat mengganggu rantai makanan.Â
Apabila organisme kecil teracuni oleh sampah plastik, organisme besar yang memakannya juga teracuni hingga dapat menyebabkan kematian massal. Sampah plastik juga menyebabkan pencemaran air dan tanah, karena dapat membentuk bahan kima berbahaya apabila berinteraksi dengan air. Ketika bahan kima tersebut terserap oleh tanah, akan mengakibatkan kualitas air menurun.
Salah satu jalur pintas yang diambil untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik adalah dengan cara membakarnya. Namun ternyata pelepasan bahan kimia beracun ke udara menjadi dampak negatif dari pembakaran plastik di udara terbuka.Â