Membahas nama Andre Rosiade memang seakan tidak ada usainya. Politisi muda, semarak, penuh aksi dan tentu saja viral.
Andre memang unik, ia melenggang ke DPR dengan raihan suara terbanyak di daerah pemilihan Sumbar 1. Andre bahkan mengungguli perolehan suara beberapa caleg petahana semisal Endre Syaifoel, Syuir Syam, Darizal Basir  dan Hermanto.
Kini, d itengah badai wabah corona yang sudah kian menghawatirkan, Andre tetap muncul ke permukaan. Itulah yang membedakan Andre dengan politisi lain.
Banyak yang membully Andre, dibilang caperlah, pamer, riya dan banyak tudingan miring lainnya. Namun Andre bergeming, Ia tidak peduli pada omongan orang. Semua boleh membully Andre, namun ia menjawab dengan kerja dan aksi nyata di lapangan.
Saya mencatat beberapa langkah Andre yang sepertinya tidak dilakukan oleh para politisi lain asal Sumbar. Bisa saja mereka melakukan, namun menjadi pertanyaan dimana dan kapan waktunya? Sementara Andre selalu mempublikasikan apa yang selama ini dilakukannya.
Tentu saja ini menjadi bagian dari pertanggungjawaban moralnya selaku anggota DPR kepada konstituen. Sah ? tentu saja sah, sebagai politisi, tentu itu seharusnya yang dilakukan Andre. Soal ada yang tak terima, cukup teriakan pada mereka, "Emang Gue pikirin"
Berikut ini adalah langkah dan aksi nyata Andre sejak wabah Covid-19 melanda tanah air. Hal pertama yang dilakukan Andre adalah meminta pada Gubernur Sumatera Barat untuk meliburkan sekolah mulai dari tingkatan Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Lanjutan Atas. Bahkan Andre juga meminta agar kampus kampus mengurangi aktifitas akademiknya.Â
Permintaan dan imbauan itu akhirnya ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah se-Sumbar dengan menerbitkan instruksi kepala daerah yang meliburkan sekolah selama empat belas hari guna mengantisipasi merebaknya wabah corona yang akan membahayakan siswa sekolah.Â
Imbauan dan kalimat Andre itu disampaikan tidak hanya melalui akun media sosialnya seperti Instagram, Facebook dan Twitter miliknya. Â
Kedua; Andre mengirimkan pesan melalui aplikasi percakapan dunia maya whatsapp kepada Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI Terawan Putranto yang meminta agar Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) ditetapkan sebagai salah satu lab diluar Pulau Jawa yang diberi kewenangan untuk memeriksa sampel darah, dan liur suspect corona. Allhamdulillah permintaan itu kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya SK Menkes yang menetapkan Lab FDok Unand sebagai laboratorium rujukan.
Ketiga; Andre kembali beraksi, kali ini dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI di Komisi VI, Ia resmi meminta pemerintah untuk melarang ekspor Alat Pengaman Diri dan Masker keluar negeri guna mengantisipasi melonjaknya kebutuhan dalam negeri yang kian meningkat. Andre menyuarakan itu melalui media nasional dan dan dibantu disebarluaskan melalui medsosnya.