Sebenarnya saya tidak tertarik lagi membahas soal anggota DPR RI yang saat ini tengah melaksanakan masa reses ke daerah pemilihan masing masing. Sebagaimana kita tahu dalam dua pekan terakhir hingga seminggu ke depan, ratusan anggota DPR dan DPD RI tentah berkunjung kembali ke daerah pemilihan mereka di seantero nusantara guna menjaring aspirasi warga untuk kemudian dibawa (kembali) ke rapat rapat di DPR RI. Namun tulisan ini akhirnya meluncur juga berkat campur tangan politisi muda di Senayan bernama Andre Rosiade (AR-65) begitu teman teman saya menyebut. Andre kembali menghentak dunia maya karena aksinya yang tak lazim dimasa reses dengan memamerkan kegiatannya di dunia maya tanpa sedikitpun yang terlewat.
Bagi masyarakat Sumbar, khususnya Sumatera Barat 1, nama Andre mungkin sudah sangat familiar dan lekat. Ia menjadi ikon baru politik ranah minang dengan aksinya yang melawan mainstream selama ini. Andre memamerkan semua aktifitas politiknya melalui jejaring akun sosial media miliknya seperti Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook serta berbagai platform lain. Hal yang nyaris tidak pernah dijumpai selama ini yang dilakukan oleh politisi asal Sumbar.
Merujuk pada pemberitaan media baik media nasional sekelas detik.com, vivanews.com, gelora.com, tribunnews.com serta beberapa media lokal berpengaruh seperti Posmetro Padang, Harian Haluan, Padang Ekspres serta banyak lainnya, Andre telah membantu beberapa BUMN besar menyalurkan bantuan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) ke banyak titik di Sumbar. Andre membawa bantuan dan program-program yang diminta oleh masyarakat kepada BUMN. Semua kegiatan itu diberitakan secara media dan diposting serta di amplifikasi masif oleh tim medianya di semua platform media sosial.
Bantuan itu juga langsung bisa dinikmati masyarakat tanpa potongan sepersenpun. Andre menjadi jembatan dan kanal aspirasi bagi warga kepada pihak terkait yang selama ini tersendat dan mampet. Bantuan juga diserahkan langsung dan tunai oleh BUMN serta tepat pada sasaran.
Menarik bagi saya, kenapa cuma Andre yang melakukan hal demikian ?, kemana tiga belas anggota DPR RI lainnya, padahal jika melihat pada profile para anggota DPR RI itu, hampir semua mereka memiliki akun media sosial seperti facebook dan twitter serta instagram. Ataukah cuma Andre yang memposting kegiatan selama reses sementara yang lain memilih diam ? atau memang mereka memilih 'memakan sendiri" jatah reses yang ratusan juta itu untuk biaya politik tahun 2024 mendatang. Entahlah, hanya mereka dan Allah yang Maha Tahu.
Bagi saya, Andre telah menerapkan standar baru akuntabilitas kinerja anggota DPR RI dengan membuka selebar lebarnya informasi kepada publik tentang "begitulah seharusnya" anggota DPR Ri; bekerja, bersuara dan tentu saja mempublikasikannya.
Saya memfollow akun media sosial Andre sejak dua bulan terakhir. Ia termasuk politisi yang "Ol terus sepanjang waktu". Semua perkataan dan kinerja Andre di rapat  rapat DPR dapat kita saksikan melalui akun fanspagenya di facebook dan IGStrory Instagramnya. Apa saja bisa disaksikan, tidak ada yang ditutupi bahkan kalimat kerasnya kepada menteri sekalipun dengan mudah kita simak dan saksikan. Andre lantang berbicara, kalimatnya terukur dan runut mudah dicerna oleh awam tanpa penggunaan kosa kata yang rumit dan belibet.
Memang seharusnya seperti itulah anggota DPR RI. Teman saya yang pernah menjadi anggota DPR RI berseloroh mengatakan bahwa Andre selain punya banyak energi, dia juga diberkahi oleh Tuhan power bank dengan kapasitas daya melebihi rata rata, kalau itu benar, semoga Andre mampu memanfaatkan untuk kebaikan orang banyak sebagaimana selama ini dilakukannya. Insya Allah.
Andre juga berhasil merubah dan menaikkan standar pertanggungjawaban kinerja anggota DPR RI. Ia tidak hanya datang, duduk, diam, dengar, dan menerima duit. Ia membalikkan semua dan menciptakan call sendiri untuk dirinya dan lembaganya. Ia datang, berbicara, meloby, bekerja dan membagikan hasil capaiannya itu kepada warga lalu memviralkannya.
Andre bukan tidak pernah menerima tuduhan negatif. Tentu saja ada, ia tuduh riya, pamer dan mau maju sebagai Cagub di Pilkada September depan. Namun ia menolak. Berkali kali Andre mengatakan bahwa ia tidak akan ikut sebagai peserta Pilkada. Hal yang terus ia dengungkan setiap kali didesak untuk maju di Pilkada. "Saya ingin berbuat dulu, soal pilkada yang lain saja, saya tidak ikut" begitu katanya kepada wartawan dan khalayak yang bertanya dan ingin anak muda kelahiran Padang November 1978 itu ikut serta di kompetisi Pilkada.
Sebagai politisi muda, Andre adalah sosok yang cerdas dan luar biasa. Posisi nya sebagai "striker" partai Gerindra dimanfaatkannya dengan begitu lihai sehingga berhasil mengantarkan nya menjadi anggota DPR periode 2019-2014 mewakili Sumbar yang palng banyak bicara dan dikutip media. Ia menjadi media darling di Senayan.