Mau tidak mau organisasi dapat sebut sebagai ekosistem. Ada faktor biotik (hidup), dan abiotik (tidak hidup). Â Sebut saja ada faktor SDM, dan Non SDM, dapat bentuk aset atau modal. Â Kedua faktor ini saling berinterkasi, mempengaruhi dan dipengaruhi. Â Ada yang pengaruhnya baik dan saling membangun, ada pula yang buruk dan saling mengancurkan atau salah satu dihancurkan.
Sesama faktor hidup pun saling mempengaruhi. Â Ada pola mutualisme (saling menguntungkan), predasi (memangsa), komensalisme (salah satu diuntungkan, yang lain tidak diuntungkan ataupun dirugikan), parasitisme (satu diuntungkan, satu dirugikan). Â Tentu pola ini ada dalam interaksi antar sesama manusia atau SDM di organisasi. Â Kesemua pola ini ada, tidak mungkin dihilangkan. Â Kesemuanya ada, dan meniciptkan pola yang menuju kesetimbangan, namun tidak pernah setimbang. Hanya saja sebagai manajer atau leader pola yang buruk dikedalikan sehingga tidak dominan, baik dari frekuensi dan intensitasnya. Takarannya pas! Sehingga SDM merasa nyaman dalam bekerja.
Faktor abiotik, adalah support dari SDM. Â Fasilitas seperti alat kantor, furniture, komputer, internet dianalogikan sebagai faktor tidak hidup seperti sinar matahari, Oksigen, Nitrogen, dan mineral-mineral yang penting bagi mahluk hidup untuk proses nutrisi, dan pertumbuhan serte perkembangan individu. Takarannya pun harus pas! Perlu diindentifikasi jenis support apa yang essential dalam jumlah besar dan kecil. Contohnya di alam, matahari, oksigen, nitrogen, air, dan karbon adalah esensial dalam jumlah besar bagi mahluk hidup. Â Tanpa adanya itu, mahluk hidup akan mati. Bisa jadi komputer, furniture (meja, kursi), dan lain-lain. Contoh faktor dalam jumlah kecil adalah kalsium, jumlahnya kecil, namun penting untuk pembentukan tulang dan ion-ion di darah. Â Faktor ini di organisasi dapat berupa insentif atau penghargaan kepada karyawan. Â Tidak sering, hanya pada moment-moment tertentu, namun dapat menjaga performance kerja karyawan.
Lalu apa peran manager atau leader dalam organisasi. Â Mereka adalahh key stone species atau key stone employee. Karyawan kunci, yang memegang peranan penting. Â Jika dia ada dan berkontribusi dengan pas, maka ekosistem akan setimbang. Â Hal ini dianalogikan pada pohon ara, atau pohon beringin yang menjadi speises penting bagi spesies lain. Â Sebut saja, buahnya dimakan oleh monyet, burung, serangga, dan lainnya; pohonnya dijadikan tempat berlindung dan sarang dari burung dan hewan besar lain saat hujan. Â Jika pohon ini sakit atau musnah, maka ekosistem hutan hujan tropis akan runtuh. Â Itulah tugas manager dan leader.
Manager ataupun leader adalah key stone employee. Â Mampu memberikan insight dan inspirasi bagi bawahannya. Menjadi pelindung dan mengayomi bawahannya, bahkan lintas departemen atau divisi. Â Pengaruhnya sangat besar dan mendalam kepada organisasi baik itu atasan dan bawahan. Â Jika dia memiliki sikap ataupun tindakan yang buruk, maka layaknya pohon ara berbuah racun, maka ia akan meracuni spesies lain yang jumlahnya banyak dan bervariasi spesiesnya. Miris dan menyedihkan.
Pola interaksi yang terjadi sering kali tidak dapat dikendalikan. Ada faktor alam atau luar yang pengaruhnya sangat besar dan mengganggu, bahkan menghancurkan. Â Sebut saja bencana alam, misal gunung meletus, dan kebakaran hutan. Â Bagi organisasi, serangan dari luar adalah wajar, tapi sejauh mana organisasi ini mampu bertahan. Â Dengan menjaga keystone species dalam keadaan baik dan mampu beranak-pinak. Sehingga ketika serangan itu muncul dan mematikan salah satu ataupun beberapa keystone species, maka karena ketersediaan keystonespecies melimpah, maka ekosistem ini dapat bangkit dalam waktu singkat. Â Inilah apa yang disebut kaderisasi. Â Sejauh mana kaderisasi dilakukan dan mumpuni melahirkan karyawan dengan pengaruh yang luas dan mendalam kepada organiasi dan rekan kerja yang lain.
Kaderisasi yang baik dan mumpuni, mampu menghadirkan key stone employee yang berkelanjutan dan mempertahankannya dalam jangka waktu lama. Â Inilah tugas owner dan top management, untuk memberikan lingkungan atau environment yang cocok dengan dia, agar dia tidak mati ataupun pindah. Â Apakah gaji pokok yang menggiurkan, fasilitas yang mewah, atau memberikan keleluasaan bagi dia berkreasi dan berkontribusi kepada organisasi. Â Oleh karena dia manusia bukan tumbuhan, tentu keunikannya jauh lebih tinggi. Tugas top mnagement dan HRD adalah menangkap serta menyediakan kebutuhan esensial dari key stone employee dengan takaran pas. Tidak berlebihan maupun kurang.
Memanusiakan manusia adalah tugas top management. HRD hanya memberikan saran dan pengelolaan. Â Balik lagi keputusan terakhir ada di top management. Â Disinilah dibutuhkan top management yang mampu mengatur kebutuhan dan keinginan karyawan, khususnya key stone employee secara pas! Tidak membuat keuangan bleeding, namun tetap mampu membuat key stone employee bahagia dan nyaman di tempat kerjanya.
SUMBER
National Geographic. Key stone species. http://education.nationalgeographic.com/education/encyclopedia/keystone-species/?ar_a=1. Diakses pada 13 Maret 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H