Mohon tunggu...
Humaniora

"Jangan Biarkan Islam Kita Kehilangan Ruhnya" (Serial Islam Cinta Bagian 11)

5 Maret 2016   20:24 Diperbarui: 5 Maret 2016   20:32 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syekh Abu al-Hasan asy-Syadzili -semoga Allah merahmatinya- berkata:

"Mata hati itu sama halnya dengan mata kepala. Jika ada sesuatu yang masuk ke dalam mata kepala, maka akan mengganggu penglihatan. Bila gangguan itu semakin parah, maka akan menyebabkan kebutaan. Demikian juga manakala ada bisikan buruk dalam sanubari, maka akan mengganggu penglihatan mata batin, mengotori pikiran dan juga menghilangkan keinginan untuk melakukan kebaikan. Melakukan keburukan juga dapat mengikis amalan kebaikan seseorang. 

Bila ia terus menerus melakukan keburukan itu, maka amalan shaleh akan terlepas darinya. Dengan demikian, ketika keburukan sampai pada puncaknya, yaitu mencaci-maki umat, berbuat kedzaliman, mencintai harta, pangkat dan jabatan duniawi, maka Islam secara keseluruhan akan terlepas darinya. Janganlah engkau tertipu dengan nama Islam pada lahirnya saja, tanpa ada ruhnya. Sedangkan ruh Islam adalah mencintai Allah dan mencintai orang-orang saleh dari para hamba-Nya."

Sungguh, mutiara hikmah yang sungguh indah lagi bijak dari Syekh Abu al-Hasan Asy-Syadzili. Semoga kita bisa mengamalkannya sahabat. Jangan biarkan Islam kita kehilangan ruhnya. Maka marilah mari, kita cintai Allah, kita cintai Rasulullah, kita cintai orang-orang shaleh agar Islam kita hidup selama-lamanya.

‪#‎TerajuIndonesia‬ ‪#‎GerakanIslamCinta‬
 [FP: Teraju Indonesia, Twitter: @TerajuIndonesia]
 sumber: Jamaluddin Ahmad, Durratun Nafisah min Syuruh al-Akbar[caption caption="Teraju Indonesia"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun